Wapres: Indonesia Pegang Peran Penting dalam Penyediaan Bahan Baku Produk Nikel Dunia
Wakil Presiden (Wapres) KH Ma’ruf Amin melakukan peletakkan batu pertama pembangunan Kawasan NIS di Kabupaten Konawe Utara
Penulis: Gita Irawan
Editor: Wahyu Aji
Menurutnya transformasi ekonomi Korea Selatan merupakan salah satu contoh yang paling sukses.
Strategi kebijakan inovasi yang mengandalkan industri berorientasi ekspor, kata dia, didukung dengan sinergi riset dan pengembangan antara industri dan perguruan tinggi sebagai pencetak sumber daya manusia.
Pada awal 1970-an, lanjut dia, PDB per kapita Indonesia tercatat 80 dolar AS dan Korea Selatan sekitar 279 dolar AS.
Namun, kata Ma'ruf, Korea Selatan yang bergerak di jalur ekonomi berbasis pengetahuan dan inovasi, PDB per kapitanya melesat hampir 8 kali Indonesia.
Pada tahun 2020, Korea Selatan mencapai 31.489 dolar AS dan Indonesia hanya sekitar 3.869 dolar AS, justru Indonesia turun dari 4.135 dolar AS pada 2019.
"Saya meyakini apabila Indonesia secara konsisten mengembangkan ekonomi inklusif yang dipadukan dengan hilirisasi industri untuk pemenuhan pasar domestik maupun ekspor, maka kemanfaatan sumber daya alam bagi kesejahteraan rakyat akan dapat terwujud," kata Ma'ruf.
Sampai dengan April 2022, lanjut dia, Kementerian Perindustrian mencatat ada 138 perusahaan kawasan industri yang tersebar di Pulau Jawa, Kalimantan, Maluku, Papua, Nusa Tenggara, Sulawesi, dan Sumatra.
Peningkatan jumlah dan luas lahan untuk kawasan industri tersebut, kata dia, patut diapresiasi.
Baca juga: Setelah Nikel, Tahun Ini Pemerintah Bakal Larang Ekspor Bauksit dan Timah
"Sedangkan khusus untuk smelter, pemerintah telah menargetkan 53 fasilitas akan beroperasi hingga 2024," kata Ma'ruf.