PMK Menyebar ke 15 Provinsi, BRIN Didesak Segera Dukung dan Fasilitasi Penelitian Wabah Ini
Anggota Komisi VII DPR RI Rofik Hananto mendesak BRIN untuk secara ikut berperan aktif dalam mengatasi virus PMK yang menyerang hewan ternak ini.
Penulis: Galuh Widya Wardani
Editor: Miftah
"Jangan sampai birokrasi yang tidak perlu menghalangi komunikasi dan koordinasi," lanjut Rofik.
Jumlah Provinsi Bertambah
Mengutip Tribunnews.com, Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian (Kementan), Nasrullah secara rinci menyampaikan data persebaran virus PMK terjadi pada 16 provinsi.
Dengan jumlah hewan sakit 20.723 ekor atau setara dengan 0,38 persen dari total populasi ternak di Indonesia.
Baca juga: Epidemiologis Nilai Kebijakan Penanganan PMK Pemerintah Sudah Sangat Tepat
Untuk informasi, di Indonesia populasi hewan ternak mencapai 5,4 juta ekor.
Data perkembangan ternak sakit, beberapa daerah yang telah mengalami perbaikan.
Bahkan persentase angka perbaikan sebanyak 33,29 persen hingga diatas 50 persen.
“Kami terus bekerja keras membatasi penyebaran PMK dengan pembatasan lalu lintas ternak dari wilayah wabah."
"Khusus hewan sakit kita obati terutama yang bergejala klinis. Mohon dukungan media dan masyarakat agar PMK dapat segera teratasi,” kata Nasrullah.
Siaga 1
Teranyar, Kepala Badan Karantina Pertanian Kementerian Pertanian Bambang mencatatkan sebanyak 15 provinsi sudah melaporkan adanya kasus PMK.
Baca juga: Pakar IPB: PMK bisa dikendalikan, Minta Masyarakat Jaga Kondisi Tetap Kondusif
Dengan adanya sebaran ini, maka pemerintah telah menetapkan wabah penyakit hewan ini menjadi siaga satu
"Informasi terkini, dari 52 kabupaten, sekarang jadi 82 kabupaten. Lalu dari 15 provinsi sebelumnya jadi 16 provinsi, yang intinya dari hasil kunjungan-kunjungan segenap jajaran Kementerian Pertanian siaga 1 ini," ujar Bambang dikutip dari Tribunnews.com, Selasa (24/5/2022).
Kendati demikian, masyarakat dimintanya untuk tidak panik.
(Tribunnews.com/Galuh Widya Wardani/Yanuar R Yovanda)