IDI Dukung Pembuatan Target Global Atasi Diabetes
IDI menyatakan akan bersama-sama membantu pemerintah mewujudkan strategi kesehatan nasional sebagai bagian dari pemulihan kesehatan dunia.
Penulis: Rina Ayu Panca Rini
Editor: Willem Jonata
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Ikatan Dokter Indonesia (IDI) menyatakan akan bersama-sama membantu pemerintah mewujudkan strategi kesehatan nasional sebagai bagian dari pemulihan kesehatan dunia.
Hal itu disampaikan Ketua Umum PB IDI, dr Moh. Adib Khumaidi, SpOT dalam pertemuan tahunan World Health Assembly (WHA) ke-75 yang diselenggarakan oleh di Jenewa, Swiss, 22-28 Mei 2022.
Salah satunya, mendukung pembuatan target global untuk mengatasi diabetes.
"Untuk pertama kalinya, delegasi di WHA ke-75 ini juga mendukung pembuatan target global untuk mengatasi diabetes," ungkap Adib.
Selain menyoal diabetes, para delegasi menyetujui sejumlah kesepakatan strategi pemulihan kesehatan.
Baca juga: PB IDI Dukung Pemulihan Kesehatan Dunia pasca Covid-19
Diantaranya, mengadopsi Strategi Global WHO untuk Keamanan Pangan yang diperbarui untuk memperkuat sistem keamanan pangan nasional.
Kemudian rencana aksi untuk secara efektif menerapkan strategi Global untuk mengurangi penggunaan alkohol yang berbahaya sebagai bagian dari prioritas kesehatan masyarakat.
Selanjutnya, mengadopsi Working for Health Action Plan yang menetapkan prioritas kebijakan untuk meningkatkan kapasitas tenaga kerja dengan cepat; Strategi global penting untuk kesehatan mulut.
"Lalu, rekomendasi baru untuk pencegahan dan pengelolaan obesitas; Meningkatkan kehidupan orang-orang dengan gangguan neurologis melalui rencana aksi global baru; menyepakati rekomendasi untuk memperkuat desain dan implementasi kebijakan. Termasuk sistem kesehatan yang tangguh serta layanan dan infrastruktur kesehatan untuk mencegah dan mengelola Penyakit Tidak Menular dalam keadaan darurat kemanusiaan," ungkap Adib.
Selanjutnya juga menyetujui sejumlah rekomendasi yang berkaitan dengan penyakit tidak menular (PTM) seperti kanker, diabetes, penyakit jantung dan paru-paru, serta kesehatan mental, dan faktor risikonya.
Dr Adib mengatakan, dengan dilibatkannya IDI dalam WHA ke-75 ini, IDI bisa bertukar pandangan tentang strategi meningkatkan layanan dan sistem Kesehatan dengan delegasi lainnya.
“IDI sangat bangga dan tentunya berharap teman-teman diaspora bisa berkonstribusi terhadap pengembangan pembangunan Kesehatan di Indonesia khususnya pada pembangunan SDM dokter di Indonesia, dan berharap bisa membantu meningkatkan wawasan hubungan internasional dan membuka jaringan internasional kesehatan,” kata dia.
Selama berada di Jenewa Swiss, selain menghadiri sidang WHA, bersama para pemimpin dan delegasi Indonesia lainnya, Ketua Umum PB IDI juga menyempatkan bertemu dengan para diaspora Indonesia yang bekerja di bidang Kesehatan.