Prabowo Temui Paloh, Bagaimana Nasib Anies yang Selama Ini Disebut-sebut Jadi Capres NasDem?
Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto menemui Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh di markas NasDem kawasan Gondangdia, Jakarta, Rabu (1/6/2022)
Editor: Hasanudin Aco
Di sisi lain terkait Anies Baswedan, dikatakan Hermawi, bahwa Anies sudah masuk radar NasDem di Pilpres 2024, bersanding dengan belasan tokoh lainnya.
Hal ini juga dikarenakan survei Anies Baswedan tergolong tinggi.
Kemungkinan diajukannya duet Prabowo - Anies pun tak dijawab secara eksplisit oleh Hermawi.
"Jadi pertama yang masuk dalam radar NasDem itu muncul dari aspirasi kawan-kawan di daerah, itu banyak sekali ada belasan, tentu termasuk Pak Anies karena surveinya tinggi," kata Hermawi.
NasDem Diminta Tetap Usung Anies?
Sementara itu, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan diyakini tetap akan mendapatkan tiket untuk maju pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 mendatang.
Partai pengusungnya sama dengan partai yang mendukungnya pada Pemilihan Gubernur DKI Jakarta 2017 lalu.
“Akan terulang lagi partai-partai yang mendukung Anies di Pilpres seperti yang terjadi di Pilgub DKI yang lalu. Anies akan didukung oleh partai-partai seperti PKS, Gerindra, dan Demokrat. Kenapa begitu? Karena partai-partai akan mendukung calon yang berpeluang kuat menang dalam Pilpres,” jelas Pengamat Politik, Moh. Naufal Dunggio, Rabu (1/6/2022).
Demokrat ikut bergabung karena Anies akan berpasangan dengan Ketua Umumnya Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).
Naufal menjelaskan pasangan tokoh muda ini merupakan duet maut.
“Dua anak muda yang kuat. Satu sipil dan satu militer. Perpaduan yang cocok untuk mengatasi persoalan bangsa. Ego sebagai orang tua itu akan dipaksa legowo untuk menyerahkan persoalan bangsa ini kepada kedua anak muda ini,” ungkapnya.
Menurutnya, Prabowo Subianto juga akan legowo memberikan kesempatan kepada dua tokoh muda tersebut untuk tampil.
“Sudah pasti Pak Prabowo akan legowo yuniornya yang maju. Pak Prabowo seorang kesatria yang paten, bukan jenderal kaleng-kaleng,” imbuh Naufal.
Apalagi, Prabowo sudah tiga kali maju dalam Pilpres tapi selalu menelan kegagalan dan merasa dicurangi.