Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Pasca Berkoalisi dengan Golkar - PPP, Elektabilitas PAN Dekati PKS

Elektabilitas PAN alami peningkatan usai menginisiasi penggabungan dua partai politik, Golkar dan PPP dalam Koalisi Indonesia Bersatu (KIB).

Penulis: Danang Triatmojo
Editor: Johnson Simanjuntak
zoom-in Pasca Berkoalisi dengan Golkar - PPP, Elektabilitas PAN Dekati PKS
Instagram @airlanggahartarto_official
PAN, Golkar dan PPP Bangun Koalisi Bersatu, Kamis (12/5/2022) 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Elektabilitas PAN alami peningkatan usai menginisiasi penggabungan dua partai politik, Golkar dan PPP dalam Koalisi Indonesia Bersatu (KIB).

Berdasarkan hasil survei terbaru Indonesia Political Opinion (IPO), elektabilitas PAN menguat sebesar 4,3 persen.

Sedangkan posisi elektabilitas Golkar di angka 9,7 persen. Namun PPP yang juga dalam koalisi hanya berada di posisi 2,4 persen.

"PAN hari ini kembali merangkak naik karena menginisiasi Koalisi Indonesia Bersatu. Jadi PAN dan Zulhas atas inisiasinya menggabungkan Golkar dan PPP rupanya berdampak baik," kata Direktur eksekutif IPO Dedi Kurnia Syah membacakan hasil survei dalam diskusi Polemik Trijaya, Sabtu (4/6/2022).

Sedangkan posisi tiga besar elektabilitas tertinggi diisi oleh PDI-Perjuangan dengan 24,8 persen, Gerindra 11,6 persen dan Demokrat 10,8 persen. Menyusul di bawahnya Nasdem 5,9 persen dan PKS 5,4 persen.

Dedi mengatakan meskipun Golkar jadi anggota koalisi paling tinggi tingkat keterpilihannya, namun yang mendapat imbas positif adalah PAN.

"PAN sempat terperosok karena wacana penundaan Pemilu, tetapi kini kembali menguat bahkan mendekati perolehan keterpilihan PKS yang memperoleh 5.4 persen," ucapnya.

Berita Rekomendasi

Atas persepsi yang positif ini, Dedi menyarankan PAN dan Zulhas untuk percaya diri mengajukan tokoh sebagai calon presiden pilpres 2024 dari KIB.

Baca juga: Soal Capres KIB, PAN Pastikan Ketua Umum Parpol Bisa Maju

"Situasi ini seharusnya membuat Zulhas, atau PAN, lebih percaya diri untuk menentukan tokoh utama di kandidasi Pilpres 2024. Tetapi catatannya, Zulhas tidak duduk sebagai Capres, cukup berada di belakang layar, itu akan jauh lebih baik," jelasnya.

Sebagai informasi, survei IPO dilakukan secara hybrid dan melibatkan 1.200 responden, dengan rincian metode tatap muka 480 responden dan sambungan telepon 720 responden.

Metode ini memiliki margin of error sebesar 2,9 persen, dengan tingkat akurasi data 95 persen.

Setting pengambilan sample menggunakan teknik multistage random sampling (MRS), atau pengambilan sample bertingkat.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di

Wiki Terkait

© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas