Politikus Golkar sebut Koalisi Indonesia Bersatu Bak Orang Pacaran Menuju Hari Bahagia 2024
Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) diibaratkan orang berpacaran, bertunangan hingga menuju hari bahagia menikah pada 2024.
Penulis: Chaerul Umam
Editor: Anita K Wardhani
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Chaerul Umam
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Anggota DPR RI Fraksi Partai Golkar Lamhot Sinaga mengatakan koalisi merupakan keharusan karena tidak ada satupun partai yang bisa mengusung capres sendiri.
Atas dasar itu, Lamhot menyebut bahwa Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) yang digagas Golkar bersama PAN dan PPP adalah terobosan cerdas menuju Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
Ia mengibaratakan pasangan yang memulai kisah kasihnya berpacaran, bertunangan hingga menuju hari bahagia menikah pada 2024.
Baca juga: Ketum Projo Ungkap Respons Jokowi Soal Terbentuknya KIB: Bagus, Kalau Perlu Tambah Parpol Lain
"Hari ini di tempat lain juga ada deklarasi KIB dengan teman teman PPP dan PAN. Ibaratnya kita pacaran dulu. 2023 tunangan insyaallah menuju 2024 kita nikah untuk kemenangan 2024," kata Lamhot dalam diskusi publik RKN bertajuk 'Menakar Arah Koalisi 2024' di Ayoja Coffee Cilandak Jakarta, Sabtu (4/6/2022).
Lamhot mengatakan, untuk capres cawapres masih perlu musyawarah karena ini masih dinamis. Dia menyebitkan masih butuh waktu untuk mengkomunikasikan.
"Akan tetapi kita meyakini Hasil survei beberapa lembaga saat ini tidak bisa dijadikan patokan, masih terlalu dini, capres capres dengan elektabilitas tinggi tapi belum tentu dapat tiket 2024," ujar Lamhot.
"Kami dari Partai Golkar yakin setelah pasangan capres cawapres ditetapkan KPU, dan Airlangga yang diusung, itu akan merubah konstelasi dan elektabilitas Airlangga Hartarto akan naik drastis. 2024 siklus akan kembali ke Golkar dan Airlangga Hartarto akan menjadi Presiden RI berikutnya," imbuh Lamhot.
Dalam kesempatan yang sama, Ketua DPP PKS Mabruri mengatakan PKS tidak akan terburu-buru dalam menentukan arah koalisi, tetapi kami berharap tiga poros akan terbentuk dalam konstelasi untuk menghindari polarisasi di masyarakat.
"Semua masih dinamis, di 2019 kami juga last minute menentukan arah koalisi," kata Mabruri.
Senada dengan PKS, Pengamat Politik Gun Gun Heryanto berharap ada tiga poros nanti di 2024 nanti.
Tetapi Gungun mengatakan ada 3 faktor yang menentukan dinamika politik nasional ke depan.
Pertama figur, kedua dinamika internal dan eksternal partai yang hal ini masih terjadi di PDIP.
"Sosok Megawati ini ke depan akan menjadi Game Changer. Ketiga publik accepted, penerimaan publik," ucapnya.
"Kemungkinan tiga poros tersebut KIB, poros Gerindra dan PDIP dan terakhir Poros Nasdem, PKS dan PD. Posisi PKB akan swing di salah satu poros," tandasnya.