Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Jokowi Kesal Banyak Produk Impor dalam Belanja Pemerintah: Kita Pintar Tapi Melakukan Hal yang Bodoh

Presiden Joko Widodo (Jokowi) geram karena belanja kebutuhan pemerintah masih didominasi produk impor.

Penulis: Arif Tio Buqi Abdulah
Editor: Garudea Prabawati
zoom-in Jokowi Kesal Banyak Produk Impor dalam Belanja Pemerintah: Kita Pintar Tapi Melakukan Hal yang Bodoh
Instagram @jokowi
Presiden Joko Widodo (Jokowi) geram karena belanja kebutuhan pemerintah masih didominasi produk impor. 

TRIBUNNEWS.COM - Presiden Joko Widodo (Jokowi) geram karena belanja kebutuhan pemerintah masih didominasi produk impor.

Hal itu sangat disayangkan oleh Jokowi, pasalnya produk dalam negeri sebenarnya sudah ada dan bisa menjadi subtitusi produk impor itu.

Kekesalan itu diungkap Jokowi saat membuka Rakornas Pengawasan Intern Pemerintah Tahun 2022 yang disiarkan di YouTube Sekretariat Presiden.

Bahkan Jokowi juga sempat memarahi dan berkata bodoh terhadap kementerian/lembaga yang kerap belanja produk impor.

Jokowi mengingatkan, belanja pemerintah pusat maupun pemerintah daerah harus memiliki tiga hal penting, yakni menciptakan nilai tambah, membangkitkan pertumbuhan ekonomi serta efisien.

"(Pertama), menciptakan nilai tambah. Jangan beli hanya beli, belanja hanya belanja. Harus memberikan nilai tambah pada negara ini. Yang kedua, bisa membangkitkan pertumbuhan ekonomi dalam negeri, men-trigger pertumbuhan ekonomi. Yang ketiga, memang efisien, ini harus," terang Jokowi.

Baca juga: Presiden Jokowi Gelar Rapat Terbatas Bahas Tarif Masuk Candi Borobudur

Baca juga: Jokowi Mengaku Ditelepon Seorang Perdana Menteri, Minta Dikirimi Minyak Goreng

Presiden Joko Widodo (Jokowi) membuka Rapat Koordinasi Nasional Pengawasan Intern Pemerintah (Rakornas PIP) Tahun 2022 di Istana Negara, Jakarta, Selasa (14/06/2022).
Presiden Joko Widodo (Jokowi) membuka Rapat Koordinasi Nasional Pengawasan Intern Pemerintah (Rakornas PIP) Tahun 2022 di Istana Negara, Jakarta, Selasa (14/06/2022). (Setkab.go.id)

Jokowi mendapat laporan, ada 842 produk dalam negeri yang masuk dalam e-Katalog, tapi masih banyak yang justru membeli produk impor.

BERITA REKOMENDASI

"Ini uang rakyat, uang yang dikumpulkan dari pajak, baik PPn, PPh Badan, PPh Perorangan, PPh Karyawan, dari pihak ekspor, dari PNBP. Dikumpulkan dengan cara yang tidak mudah, kemudian belanjanya belanja produk impor, bodoh sekali kita. Maaf, kita ini pintar-pintar. Tapi kalau caranya seperti ini, bodoh sekali kita," kata Presiden, geram.

"Saya harus ngomong apa adanya. Ini APBN loh, ini uang APBD loh, belinya produk impor. Nilai tambahnya yang dapat negara lain, lapangan kerja yang dapat orang lain. Apa enggak bodoh kita ini?" lanjut Jokowi, geram.

Kepala Negara meminta, APIP dan BPKP mengawal serius program belanja dalam negeri ini.

Jokowi ingin belanja produk dalam negeri kedepannya lebih digiatkan dan dioptimalkan.

"Belanja produk dalam negeri harus berhasil. Saya tahu banyak kementerian, banyak lembaga, banyak daerah tidak mau beli produk dalam negeri. Alasannya macam-macam, speknya enggak pas lah, kualitasnya enggak baik lah, alasan banyak sekali. Itu yang Bapak-Ibu kawal," tegas Jokowi.


Jokowi menceritakan temuannya beberapa tahun silam saat meminta BUMN membeli pipa di dalam negeri.

Saat itu BUMN beralasan tidak ada spek didalam negeri, namun setelah dicek langsung ke pabriknya pihaknya mendapati hal yang berbeda.

"Yang orang sana beli produk pipa kita, malah kita beli impor. Ini kan, sekali lagi, kita ini orang pintar-pintar, tapi melakukan hal yang sangat bodoh sekali. Maaf," kata Jokowi kesal.

Baca juga: Respons Istana Terkait Isu Reshuffle Kabinet 15 Juni 2022: Jokowi Tahu yang Jadi Kebutuhan Kabinet

Baca juga: Jejak Reshuffle Kabinet pada Hari Rabu Pon dan Pahing yang Dilakukan Jokowi, Berikut Daftarnya

Jokowi menekankan, belanja produk dalam negeri yang dilakukan pemerintah harus berhasuk sehingga bisa men-trigger pertumbuhan ekonomi growth menjadi bertambah serta membuat lapangan kerja semakin banyak.

"Kalau ada pabrik kecil yang biasanya hanya melayani kapasitas seribu, karena ada pesanan dari Pemda [dan] pesanan dari pemerintah pusat 10 ribu, ya mau tidak mau dia akan ekspansi memperluas pabriknya, memperluas industrinya."

"Artinya pasti juga tambah tenaga kerja, pasti dia akan investasi. Enggak usah cari investor-investor dari luar, kalau ini berkembang. Artinya, APBN APBD itu bisa men-trigger investasi, bisa membuka lapangan pekerjaan ya caranya seperti ini," jelas Jokowi.

(Tribunnews.com/Tio)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas