Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Syarat Donor Darah di PMI dan 7 Manfaat Bila Rutin Donor Darah

Selain membantu orang lain, donor darah juga punya manfaat di tubuh pendonor. Simak selengkapnya di artikel ini.

Penulis: Widya Lisfianti
Editor: Arif Tio Buqi Abdulah
zoom-in Syarat Donor Darah di PMI dan 7 Manfaat Bila Rutin Donor Darah
Warta Kota/Angga Bhagya Nugraha
Petugas mensortir darah pendonor di Kantor PMI DKI Jakarta, Jakarta Pusat, Kamis (12/5/2022). Warta Kota/Angga Bhagya Nugraha Selain membantu orang lain, donor darah juga punya manfaat di tubuh pendonor. Simak selengkapnya di artikel ini. 

TRIBUNNEWS.COM - Donor darah merupakan kegiatan pemberian darah secara sukarela untuk maksud dan tujuan transfusi darah bagi orang lain yang membutuhkan.

Menyumbangkan sebagian darah untuk kemudian disalurkan kepada yang membutuhkan menjadi suatu sumbangan berarti dalam kehidupan sosial bermasyarakat.

Selain membantu orang lain, donor darah juga punya manfaat di tubuh pendonor.

Baca juga: 8 Manfaat Bersepeda: Tingkatkan Kesehatan Mental hingga Kurangi Risiko Kanker

Lantas, apa saja syarat dan manfaat donor darah?

Mengutip laman Palang Merah Indonesia, berikut adalah syarat pendonor:

1. Sehat jasmani dan rohani

2. Usia 17 sampai dengan 65 tahun.

Berita Rekomendasi

3. Berat badan minimal 45 kg.

4. Tekanan darah 100-180 (sistole) dan 60-100 (diastole).

5. Kadar haemoglobin 12,5g % s/d 17,0g %

6. Interval donor minimal 12 minggu atau 3 bulan sejak donor darah sebelumnya (maksimal 5 kali dalam 2 tahun)

Meski semua orang dapat donor darah, namun ada sejumlah kondisi sejumlah orang yang tidak diperbolehkan donor.

Mereka yakni yang memiliki kondisi seperti alkoholik, penyakit hepatitis, diabetes militus, epilepsi, atau kelompok masyarakat risiko tinggi mendapatkan AIDS serta mengalami sakit seperti demam atau influensa.

Selain itu, orang yang baru saja dicabut giginya kurang dari tiga hari; pernah menerima transfusi kurang dari setahun; begitu juga untuk yang belum setahun menato, menindik, atau akupunktur; hamil; atau sedang menyusui juga tidak bisa mendonorkan darah.

Baca juga: Tips Agar Konsisten Menjalani Diet

Manfaat Donor Darah Rutin

Mental Health Foundation menyebut, donor darah dapat mengurangi stres, meningkatkan persepsi terhadap keadaan emosional yang meliputi kepuasan hidup dan kebahagiaan hidup (emotional well-being), baik untuk kesehatan tubuh, membantu menyingkirkan perasaan negatif, menciptakan rasa saling memiliki dan mengurangi perasaan kesepian (isolation).

Lebih jauh lagi, penelitian pun membuktikan berbagai manfaat donor darah terhadap kesehatan, apalagi jika dilakukan secara rutin (dengan jarak minimal 3 bulan).

Mengutip bulelengkab.go.id, berikut adalah manfaat dari donor darah rutin:

1. Menjaga kesehatan jantung

Saat Anda rutin donor darah, maka jumlah zat besi dalam darah bisa lebih stabil, yang ini artinya ini dapat menurunkan risiko penyakit jantung.

Manfaat tersebut pun terbukti lewat penelitian yang dipublikasikan di “American Journal of Epidemiology”, yang mana disebut bahwa donor darah turunkan risiko penyakit jantung sebesar 33 persen dan risiko mengalami serangan jantung hingga 88 persen.

Selain itu, data dari American Medical Association menyampaikan, donor darah setiap 6 bulan sekali dapat menurunkan risiko Anda yang berusia 43-61 tahun mengalami serangan jantung dan stroke.

Baca juga: Bagaimana Cara Praktis Menanam Tanaman Sayur di Polybag? Ini Tipsnya

2. Meningkatkan produksi sel darah merah

Setelah melakukan donor darah, tubuh (lewat sumsum tulang belakang) akan bekerja untuk mengganti kehilangan darah yang terjadi. Donor darah akan menstimulasi produksi sel darah merah yang baru, sehingga membantu menjaga kesehatan tubuh.

3. Membantu menurunkan berat badan

Mendonorkan darah bisa jadi salah satu penunjang diet dan pembakaran kalori yang cukup ampuh.

Dengan memberikan sekitar 450 ml darah, dikatakan jumlah kalori yang terbakar adalah sekitar 650 kCal—cukup banyak untuk membantu mencapai berat badan ideal.

4. Usir hipertensi

Saat Anda donor darah, sejumlah ferritin dari tubuh akan keluar bersama dengan darah yang didonorkan, sehingga kadar ferritin dalam tubuh pendonor pun berkurang.

Kadar ferritin yang sedikit ini akan mengurangi stres oksidatif, sehingga mengurangi berbagai gejala sindrom metabolik.

5. Menurunkan risiko kanker

Menurut penelitian yang diterbitkan dalam “Journal of the National Cancer Institute Volume 100”, orang-orang yang rutin donor darah mengalami penurunan risiko beberapa jenis kanker seperti kanker hati, usus besar, paru, esofagus, dan perut.

Tak hanya itu, dalam “Journal of the National Basic and Clinical Physiology and Pharmacology” disebut bahwa mendonorkan darah dapat menurunkan penanda inflamasi dan meningkatkan kekuatan antioksidan.

Baca juga: Pasien Gagal Jantung Stres karena Anggap Tak Punya Harapan Hidup, Ini Tips Dokter

6. Deteksi penyakit serius

Setiap Anda ingin donor darah, prosedur standarnya adalah pemeriksaan darah dari berbagai macam penyakit seperti HIV, hepatitis C, sifilis, dan malaria.

Bagi penerima darah, ini merupakan informasi penting sebagai antisipasi penularan penyakit melalui transfusi darah.

Sedang bagi pendonor, ini merupakan "rambu peringatan" agar Anda lebih peduli terhadap kesehatan.

7. Hidup lebih lama

Membantu sesama (yang salah satunya adalah dengan donor darah sukarela) adalah salah satu cara untuk bisa hidup lebih lama.

Menurut sebuah penelitian di jurnal “Health Psychology”, orang-orang yang mengajukan diri secara sukarela dengan alasan altruistik (menolong tanpa mengharap imbalan atau tidak memperhatikan kepentingan diri sendiri), ditemukan secara signifikan menurunkan risiko kematian selama 4 tahun ke depan dibandingkan mereka yang mengajukan diri demi kepentingan mereka sendiri.

(Tribunnews.com, Widya)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas