Mahfud MD Cerita Momen Saat Jadi Aktivis Pers di Kampus dan Persahabatannya dengan Syarief
Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menkpolhukam) Mahfud MD pernah menjadi wartawan.
Penulis: Wahyu Aji
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Tidak banyak yang mengetahui ternyata Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menkpolhukam) Mahfud MD pernah menjadi wartawan.
Tepatnya saat berstatus sebagai mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Islam Indonesia (UII), Yogyakarta.
Mentor yang membimbingnya menjadi aktivis pers kampus adalah Sayyid Syarief Hamid Shebubakar atau lebih dikenal dengan panggilan Syarief.
Mahfud bercerita ketika itu tahun 1980-an, ia tertarik menjadi wartawan majalah Muhibbah, majalah kampus UII.
Baca juga: Jadi Ad Interim Menteri PAN RB, Mahfud Telah Memberikan Pengarahan pada Rakornas
Untuk bisa menjadi wartawan, Mahfud harus mengikuti seleksi ketat salah satunya pernah membuat tulisan yang dimuat di media umum atau media kampus.
Mahfud pun memberanikan diri mengirim tulisannya berjudul “Menyongsong UU Pemilu” ke redaksi Muhibbah dan tulisan itu dimuat.
Tulisan Mahfud diperiksa oleh Syarief yang saat itu menjadi wartawan di Muhibbah sekaligus orang yang mewawancarainya saat uji seleksi.
"(Awal) Kenal beliau (Syarief), di majalah Muhibbah,” kata Mahfud saat memberikan testimoni di acara haul wafatnya Syarief yang berlangsung di Keboen Cikeas, Cikeas, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Sabtu (25/6/2022).
Seiring waktu persahabatan Mahfud dan Syarief makin erat.
Ketika Syarief menjadi pemimpin umum Muhibbah, Mahfud diangkat menjadi redaktur.
Bahkan ketika masa jabatan Syarief sebagai pemimpin umum berakhir, Mahfud yang menggantikan posisi tersebut.
“Beliau bimbing saya sampai saya jadi pimpinan majalah kampus untuk gantikan beliau,” kata Mahfud.
Testimoni juga disampaikan pengacara senior, Ari Yusuf Amir yag juga keponakan dari Syarief.
Menurut Ari, pamannya selalu ada setidaknya pada empat fase hidupnya.