Pelajar dan Tenaga Pendidik di Jawa Barat Didukung Siapkan Budaya Digital
Kemenkominfo melalui Ditjen Aplikasi dan Komunikasi menggelar webinar Literasi Digital Segmen Pendidikan Wilayah Provinsi Jawa Barat (Jabar).
Penulis: Wahyu Aji
Editor: Adi Suhendi
TRIBUNNEWS.COM, BANDUNG - Kementrian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) melalui Ditjen Aplikasi dan Komunikasi menggelar webinar Literasi Digital Segmen Pendidikan Wilayah Provinsi Jawa Barat (Jabar).
Webinar dengan tema Pemanfaatan Internet Untuk Menyebarkan Konten Positif itu, diikuti pelajar dengan tiga narasumber.
Junico BP Siahaan selaku angota komisi I DPR RI, Budi Hermawan selaku kepala UPTD Tikomdik Pemprov Jabar, dan Budi Dalton yang merupakan seniman Jawa Barat.
Acara dibuka langsung Menteri Komunikasi dan Informatika Johny G Plate, Senin (27/6/2022).
“Dalam pandemi Covid-19 kita dituntut untuk melek pada teknologi, Acara ini bertujuan untuk menyiapkan pembelajaran jarak jauh atau PJJ untuk bisa maksimal. Kegiatan ini diperuntukan untuk siswa mahasiswa dan juga tenaga pendidik,” kata Menkominfo dalam sambutannya.
Baca juga: Komisi I DPR Bicara Soal Pegangan Bagi Warganet dalam Pemanfaatan Dunia Digital
Acara ini bertujuan untuk memberikan dukungan partisipasi bagi siswa dan tenaga pendidik di wilayah Jawa Barat untuk mewujudkan Budaya Digital dalam lingkungan belajar.
Selain itu, juga menumbuhkan karater bagi pelajar dalam kemandirian mencari hal yang tidak diketahui melalui literasi digital guna membangun budaya digital bagi pelajar.
Dunia digital merupakan sebuah kesempatan yang besar untuk berkreasi, berkarya, berkarir dan berwirausaha. Per Januari 2022, terdapat 204,7 juta pengguna internet dari total populasi Indonesia sebesar 277,7 juta orang dimana tingkat penetrasi internet di Indonesia mencapai 73,7 persen dari total penduduk.
Baca juga: Menparekraf Sandiaga Uno Targetkan Bali Jadi Workcation Bagi Digital Nomad
"Sebagai contoh teknologi digital mampu mempengaruhi dunia politik beliau menjelaskan mengenai proses demokrasi di amerika serikat,” kata Nico saat menyampaikan materi.
Menurut survei indeks literasi digital yang dilakukan oleh katadata dan kominfo pada tahun 2021 dari 4 indikator aitu digital skills, digital culture, digital ethic hingga digital safety.
Indonesia mengalami peurunan pada ondikator digital ethic, dimana itu menandakan bahwasanya masih minimnya pemahaman masyarakat Indonesia mengenai bagaimana etika bermedia sosial di tengah digitalisasi ini.
“Mengenai upaya pemerintah disini Komisi I DPR RI tengah berupaya dalam menangani berbagai permasalahan mengenai digitall safety, salah satunya yaitu proses penyelesaian pembahasan RUU PDP,” kata Kang Nico.
Baca juga: Kebutuhan Talenta Digital Melonjak, 1.000 Siswa Ikuti Pelatihan Coding di SIC 2022
Kemudian kepala UPTD Tikomdik Jawa Barat Budi Hermawan, mengatakan dalam materinya bahwa literasi digital ini selaras dengan program jawa barat untuk pendidikan berbasis digital menuju jabar juara.
“Jadi program literasi digital ini sangat banyak manfaatnya untuk kita semua, untuk meningkatkan pengetahuan juga kemampuan di dunia digital, dan ini sejalan dengan program kita yaitu digitalisasi pendidikan di Jawa Barat menuju Jabar juara,” katanya.
Disisi lain Budi Dalton selaku narasumber yang juga seorang seniman menjelasksan bahwasanya pentingnya kita harus tetap memperhatikan dan mengedepankan unsur-unsur budaya yang ada.
“Jangan sampai dengan adanya era digitalisasi ini membuat kita melupakan akan apa yang menjadi identitas dari negara kita yaitu dengan menjunjung tinggi budaya seperti sopan santun, etika dan yang lainnya,” tandasnya.
Acara Literasi Digital Segmen Pendidikan untuk wilayah Jawa Barat ini dihadiri oleh 1.300 peserta yang terdiri dari peserta didik dan guru mulai dari tingkat SD, SMP, hingga SMA yang berada di wilayah Bandung Raya dengan melalui platform zoom.