Sunny Tanuwidjaja Mundur dari PSI, Kini Berbalik Dukung Anies Baswedan
Sunny sebenarnya sudah mundur sejak satu tahun yang lalu dan digantikan oleh Raja Juli Antoni.
Penulis: Reza Deni
Editor: Hasanudin Aco
Ahok mengungkap awal kedekatannya dengan Sunny berawal pada tahun 2010, saat ia datang ke Amerika Serikat untuk memenuhi undangan salah salah satu perkumpulan orang Indonesia di negeri Paman Sam itu.
Sunny adalah salah satu anggota perkumpulan itu.
Menurut Ahok, saat di AS itu ia sempat melontarkan keinginannya menjadi Gubernur DKI.
Keinginannya itu kemudian mendapat dukungan dari Sunny dan rekan-rekannya di perkumpulan tadi.
Setelah itu, kata Ahok, Sunny kemudian memutuskan untuk kembali ke Indonesia dan mendampinginya.
Saat itu, selain berstatus sebagai mahasiswa S3 di Northern Illinois University, Sunny sudah tercatat sebagai salah satu peneliti di Central for Strategic and International Studies (CSIS).
"Saya juga senanglah dia bisa bicara soal politik, memang dia sekolah itu. Terus ikut sampai saya jadi wagub. Makanya saya bilang mau dinamai staf khusus susah juga, karena saya gaji dia juga enggak. Dia kerja sama perusahaan lain," ujar Ahok seperti dikutip dari Kompas.com.
Menurut Ahok, Sunny memiliki kemampuan dan analisa politik yang baik.
Namun, Ahok mengaku semua kebijakannya tidak bisa disetir oleh siapapun, termasuk oleh Sunny.
Ia menyebut Sunny pernah mencoba mengaturnya, namun Ahok kemudian malah balik memarahinya.
"Kalau lo terlalu dalam ngatur gue ya ayo ribut, pasti gue ribut. Termasuk ngatur gue ke tv. Gue enggak mau diatur. Emang lo pikir gampang ngatur gue," ucap Ahok.
Pada medio 2016, Sunny turut terseret dalam pusaran kasus korupsi proyek reklamasi yang diselidiki KPK.
Namanya disebut-sebut dalam kasus suap rancangan peraturan daerah (raperda) proyek reklamasi yang menjerat Ketua Komisi D DPRD DKI Jakarta Mohamad Sanusi.
Sanusi menyebut Sunny terlibat sebagai perantara yang menghubungkan antara Ahok, Pemprov DKI Jakarta dan pengembang reklamasi.
Belakangan, KPK pun melayangkan permohonan pencegahan ke luar negeri terhadap seseorang Sunny.
Pencegahan itu dilakukan agar Sunny bisa dengan mudah diperiksa dalam kasus yang juga menyeret nama dua perusahaan properti kelas kakap, Agung Podomoro Land dan Agung Sedayu Group, itu.