Kuliner Bagian dari Geopolitik, Hasto Kulik soal Restoran Padang Diterima di Seluruh Indonesia
Hasto Kristiyanto menantang para anak muda Minang dan lulusan Universitas Negeri Padang (UNP) untuk menggoyang lidah dunia lewat masakan Padang.
Penulis: Hasanudin Aco
Editor: Wahyu Aji
TRIBUNNEWS.COM, PADANG - Doktor Ilmu Pertahanan yang juga Sekjen DPP PDI Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto menantang para anak muda Minang dan lulusan Universitas Negeri Padang (UNP) untuk menggoyang lidah dunia lewat masakan Padang.
Hal itu disampaikan Hasto ketika menyampaikan Orasi Ilmiah berjudul “Eksistensi Pemikiran Geopolitik Soekarno untuk Ketahanan Nasional”, bagi wisudawan ke-127 Universitas Negeri Padang (UNP), Minggu (3/7/2022).
Menurut Hasto, geopolitik tidak hanya masalah politik atau pertahanan. Tapi juga menyangkut berbagai bidang kehidupan seperti olahraga dan kuliner.
Sebagai contoh, prestasi Greysia-Apriyani, meraih emas di Olimpiade Tokyo bisa dibaca dalam sudut pandang geopolitik.
Prestasi mereka membanggakan karena berhasil mengalahkan ganda asal China, sebuah negara yang saat ini dikenal sedang sangat kuat-kuatnya.
Menurut Hasto, Sumatera Barat harus dikembangkan dan dibangun dengan cara pandang geopolitik demikian.
Sumatera Barat menghadap langsung Samudera Hindia.
Selain itu, wilayah itu dikenal juga dengan kulinernya, pemandangan alam, dan budayanya yang luar biasa.
“Dari Restoran Padang kita bisa belajar tentang kepemimpinan Indonesia melalui kuliner bagi Indonesia dan dunia, apalagi kalau kita melakukan riset dan mengembangkannya,” kata Hasto.
Baca juga: Rejo Usul Tito Karnavian Isi Posisi Menpan RB dan Hasto Jabat Mendagri: Duet Maut Pembantu Presiden
“Geopolitik itu bukan hanya menyangkut politik luar negeri dan pertahanan. Tapi juga menyangkut kuliner, olahraga, budaya, penguasaan iptek, dan lain-lain,” tambahnya.
Berbicara restoran padang, Hasto mengaku sudah keliling ke seluruh wilayah di Indonesia. Dan menemukan restoran Padang tersebar hampir di seluruh wilayah juga.
Saat makan di restoran Padang seluruh nusantara, hampir tidak ada perbedaan.
“Kita bisa memilih bebas apa yang dihidangkan di meja. Tergantung selera. Itulah kehebatan restoran Padang dan itu diterima secara nasional,” kata Hasto.
Menurut Hasto, ketika berada di restoran Padang, tidak ditanya apa agama, suku, dari pengunjungnya. Dan semuanya akan merasakan cita rasa kuliner yang luar biasa.
“Saya suka teh telur. Kalau restoran Padang diterima, maka masyarakat Sumbar harus berpikir juga ke luar, bertindak keluar, dan sebaliknya juga bersikap terbuka. Mari belajar dari falsafah kuliner ini,” kata Hasto.
Pada konteks itu pula, Hasto meyakini bahwa para tokoh dan cendekiawan Sumatera Barat memiliki peran penting Untuk mendorong kemajuan daerah itu. Dia yakin bahwa masyarakat Sumbar akan semakin terbuka.
“Tirulah kepemimpinan Bung Hatta, Agus Salim, Prof Moh Yamin dan lain-lain. Gagasan pendiri bangsa menjadi way of strategic leadership. Ambil pelajaran dari para pendiri bangsa. Agar mendapat khasanah jadi pemimpin," kata Hasto.
Dia juga mendorong kepeloporan UNP dan Kampus lainnya di Sumbar agar bisa membawa masyarakat di wilayah itu semakin membuka diri.
Baca juga: Cara Unik Yogie Nandes Promo Lagunya Lewat Showcase di Warung Makan Padang
“Sama seperti restoran Padang, tidak ada yang menpertanyakan kenapa ada restoran Padang bisa membuat jejaring di seluruh Indonesia dan bahkan di manca negara,” tandasnya.