Jadi Khatib di Masjid Agung Al Azhar, Lukman Hakim: Perlunya Kedepankan Ajaran Agama yang Moderat
Lukman Hakim Saifuddin menegaskan pentingnya mengedepankan keilmuan agama yang moderat atau tidak melebihi batas.
Penulis: Rizki Sandi Saputra
Editor: Wahyu Aji
Adapun tantangan dalam beragama menurut Lukman yakni pertama, saat ini banyak manusia yang kehidupannya telah mengingkari nilai-nilai kemanusiaan.
Dirinya menilai, kekinian, sebagian besar manusia yang beragama justru hidupnya semakin eksklusif dan tidak mementingkan kehidupan orang lain.
"Fenomena beragama yang amat memprihatinkan seperti itu tak hanya mengganggu kehidupan keagamaan di tengah masyarakat yang majemuk, tetapi juga mengancam keutuhan keindonesiaan kita," ucap Lukman.
Tantangan kedua, Lukman menjelaskan,bahwa belakangan ini dirinya menilai sudah mulai muncul fenomena tafsir keagamaan yang tidak bisa dipertanggungjawabkan secara ilmiah.
Baca juga: Jusuf Kalla, Lukman Hakim dan Jimly Asshiddiqie Salat Idul Adha di Masjid Agung Al Azhar
Hal itu dikarenakan, banyaknya tafsir namun tidak berdasarkan kaidah keilmuan, atau dalam kata lain, banyak manusia yang tidak memiliki kompetensi keilmuan yang cukup, tetapi dengan mudah menerjemahkan, menafsirkan, dan menginterpretasikan teks-teks kitab suci.
"Muncullah terjemahan dan tafsir keagamaan yang terlalu berlebihan dan melampaui batas. Sebagian kelewat bertumpu pada teks semata dan mengabaikan konteks sama sekali," beber dia.
"Lahirlah beragam konflik sosial di tengah masyarakat akibat adanya benturan saling memaksakan tafsir yang tak berdasar tersebut," sambungnya.
Tantangan terakhir kata Lukman yakni dengan muncul nya fenomena di mana atas nama agama, setiap orang bisa secara demonstratif mendakwahkan pemahaman bahwa Pancasila bertentangan dengan ajaran agama.
Padahal di tengah kemajemukan masyarakat Indonesia yang beragam suku ras dan agama, nilai di dalam Pancasila menjadi penting untuk dikedepankan.
"Cara beragama yang berlebihan dan melampaui batas seperti itu juga akan berdampak memperburuk citra agamanya sendiri serta melukai keharmonisan hidup bersama umat agama lain," tukas Lukman.
Sebagai informasi, dalam kesempatan ini, Lukman berdiri sebagai Khotib dengan menyampaikan khotbah bertemakan 'Memanusiakan Manusia serta menjaga kemaslahatan dan kesepakatan bersama'.
Baca juga: Masjid Agung Al Azhar Gelar Salat Idul Adha dan Penyembelihan Hewan Kurban Hari Ini
Dalam momen salat Idul Adha di Masjid Agung Al Azhar ini juga turut dihadiri oleh mantan Wakil Presiden RI sekaligus Ketua Dewan Masjid Indonesia (DMI) Jusuf Kalla serta mantan Ketua MK Jimly Asshiddiqie.