Aktivis Sosial: Gagasan Indonesia Sentris Jokowi Buat Semua Orang Punya Kesempatan
Aktivis sosial Shania Mahir Hamdun menilai gagasan Presiden Joko Widodo membangun Indonesia sentris dapat meningkatkan mutu pendidikan.
Penulis: Glery Lazuardi
Editor: Wahyu Aji
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Glery Lazuardi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Aktivis sosial Shania Mahir Hamdun menilai gagasan Presiden Joko Widodo membangun Indonesia sentris dapat meningkatkan mutu pendidikan.
Menurut dia, melalui gagasan itu dapat menjadi pondasi untuk menyetarakan kualitas pendidikan bagi anak bangsa di seluruh wilayah.
Sehingga, kata dia, menjadikan setiap anak memiliki kesempatan yang sama bukan hanya dalam ruang lingkup pendidikan, namun dalam mendapat lapangan pekerjaan di masa depan.
"Kami menyadari seluruh standar pendidikan untuk pekerjaan itu sama. Jadi nantinya kita bisa saling membantu satu sama lainnya," kata dia, dalam keterangannya, pada Senin (11/7/2022).
Imbas dari itu, dia melanjutkan, akan terasa pada terciptanya Sumber Daya Manusia (SDM) unggul dan kompeten. Membentuk SDM mumpuni yang berdaya saing sehingga menghadapi berbagai tantangan global.
Menurut dia fokus pada SDM bukan berarti infrastruktur ditinggalkan apalagi infrastruktur merupakan prasyarat dari pembangunan nasional. Karenanya mesti aplikasikan sejalan dengan pembangunan SDM.
Lebih lanjut dia menilai gagasan Jokowi menyoal Indonesia Sentris sudah mulai terealisasi.
Terlihat dari hadirnya berbagai pembangunan infrastruktur yang berdampak positif bagi kehidupan masyarakat di setiap daerah.
Baca juga: Pandemi Covid-19 Belum Berakhir, Jokowi Ingatkan Masyarakat Pakai Masker di Dalam dan Luar Ruangan
"Tentu (Indonesia Sentris,-red) sangat baik, itu sangat amat baik. Karena kita memang harus menyelaraskan rakyat Indonesia ya sebagai Indonesia," tambah Shania.
Dia menambahkan terciptanya pembangunan yang Indonesia sentri akan juga meningkatkan rasa kepedulian.
Menjadikan setiap orang dapat saling berbagi tidak hanya dari sebuah materi namun juga ilmu pengetahuan dan pemahaman pemikiran.
"Jadi bukan hanya maju di Jawa karena pada akhirnya kita tentu berharap setiap orang baik dari setiap pulau itu bisa saling membantu dengan kita cross kerja atau belajar," tambahnya