Singgung Krisis di Sri Langka, Megawati: Perguruan Tinggi Kuasai Iptek dan Inovasi di Bidang Pangan
Presiden Kelima RI yang juga Ketua Umum PDI Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri menyerukan langkah segera agar Indonesia terhindar dari krisis.
Penulis: Fransiskus Adhiyuda Prasetia
Editor: Wahyu Aji
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fransiskus Adhiyuda
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Presiden Kelima RI yang juga Ketua Umum PDI Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri menyerukan langkah segera agar Indonesia terhindar dari krisis.
Hal ini berkaca dari gagalnya Sri Lanka dan dunia yang terancam krisis pangan serta resesi dipicu masalah inflasi
Hal itu disampaikan Megawati dalam pidatonya yang disampaikan lewat sebuah video saat membuka KKN Kebangsaan 2022 di Universitas Palangka Raya, Kalimantan Tengah, Minggu (16/7/2022).
“Kita sama-sama berharap Indonesia terhindar dari ancaman krisis pangan yang menghantui dunia, yang harus segera kita antisipasi dari saat ini, agar hal itu tidak terjadi,” kata Megawati.
Megawati mengatakan, seperti sudah pernah diingatkan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi), kurang lebih akan terjadi mulai tahun ini, negara yang dinyatakan gagal karena perekonomiannya jatuh. Dan semua sudah melihat kejadiannya, yaitu Sri Lanka.
Kalau ekonomi itu failed atau hancur, kata Megawati, tentunya pikiran yang paling utama adalah dari mana akan mendapatkan bahan makanan.
“Pangan, itu menjadi sebuah pertanyaan besar. Dan sekiranya akan terjadi, walau tentu kita berharap hal itu tidak terjadi, sehingga dengan demikian kita sendiri harus mulai berpikir pada saat sekarang ini untuk bagaimana kita bisa menjalankan dan menghasilkan kedaulatan pangan Indonesia itu,” ungkap Megawati.
Menurut Megawati, peran Indonesia sebenarnya sangatlah penting, selama perguruan tinggi juga menaruh perhatian besar terhadap penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi melalui riset dan inovasi di bidang pangan.
Sebab Indonesia begitu kaya dan menghasilkan sumber pangan yang sangat beragam.
Megawati mengatakan itu seharusnya diolah melalui sebuah kerja yang selalu tersinergi dari hulu ke hilir; didukung riset sumber-sumber benih; pengembangan kemampuan produksi dan pengolahan hasil pangan; serta sistem distribusi yang berkeadilan.
“Maka Indonesia bisa hadir sebagai lumbung pangan dunia,” imbuh putri Proklamator RI Soekarno itu.
Baca juga: Ekonomi Ambruk, Gotabaya Rajapaksa Kabur, Parlemen Sri Lanka Buka Lowongan Jabatan Presiden
Selain itu, Megawati mengatakan Indonesia memiliki potensi besar untuk mengembangkan bahan pangan utama selain beras. Yaitu seperti singkong, jagung, sorgum, umbi-umbian, pisang, porang, dan lainnya.
“Dua tahun yang lalu sebagai Ketua Umum PDI Perjuangan, saya telah memberikan instruksi, kepada seluruh jajaran ekskutif kami, yaitu yang disebut program menanam 10 tanaman pendamping beras, yaitu hanjali atau jali-jali, jagung, pisang, porang, sagu, singkong, sorgum, sukun, talas, ubi jalar,” jelasnya.