Bharada E dan Ajudan Ferdy Sambo yang Lain Diperiksa di Komnas HAM, Ini Fakta yang Dibeberkan
Komnas HAM telah memeriksa Bharada E dan ajudan dari Ferdy Sambo yang lain pada Selasa (26/7/2022). Berikut fakta-fakta yang dibeberkan oleh mereka.
Penulis: Yohanes Liestyo Poerwoto
Editor: Miftah
Pertanyaan itu, katanya, diulang terus menerus untuk melihat apa yang sebenarnya terjadi," jelasnya.
"Misalnya ajudan A kami tanya bagaimana kehidupan sehari-hari ajudan yang lain," jelas Anam.
Kuasa Hukum Sebut Sudah Kantongi Identitas Pengancam Pembunuhan Brigadir J
Sebelumnya, kuasa hukum keluarga Brigadir J, Kamaruddin Simanjutik mengklaim bahwa pihaknya telah mengantongi identitas yang mengancam membunuh Brigadir J.
Dikutip dari Tribunnews, Kamaruddin mengungkapkan sosok pengancam dari Brigadir J adalah salah satu ajudan dari Irjen Ferdy Sambo dan berada di dalam foto bersama.
Kamaruddin juga meyakini bahwa Bharada E bukan sosok yang memberi ancaman pembunuhan kepada Brigadir J.
"Orang yang mengancam ini saya sudah kantongi namanya. Kalau pernah lihat sejumlah foto yang mereka foto bersama itu salah satu yang mengancam itu ada dalam foto itu," jelasnya.
"Yang jelas bukan Bharada E," imbuh Kamaruddin.
Selain pengancam pembunuhan, Kamaruddin juga mengklaim telah mengetahui saksi yang disebutnya spektakuler.
Saksi tersebut, kata Kamaruddin, memiliki rekaman elektronik adanya ancaman pembunuhan.
"Ada saksi yang sangat spektakuler. Saksi ini menyimpan rekaman elektronik di dalam rekaman elektronik ini ada ancaman pembunuhan dari bulan Juni 2022," ujarnya.
Baca juga: FOTO-FOTO ketika Bharada E Tiba di Kantor Komnas HAM: Kenakan Pakaian Serba Hitam, Dikawal Ketat
Kamaruddin juga mengungkapkan Brigadir J sempat menyampaikan salam perpisahan ke orang yang menjadi tempat curhat mengenai ancaman pembunuhan yang dialaminya.
Hanya saja, Kamaruddin masih merahasiakkan sosok yang dimaksud demi keselamatan yang bersangkutan.
"Ancamannya adalah kata-katanya begini 'kalau dia berani naik ke atas dihabisi dia, dibunuh dia' begitu. Dia itu maksudnya Brigadir Nopriansyah Yosua Hutabarat," katanya.
"Itu kan analisa tapi saya nggak mau dulu mengatakan itu, yang saya paparkan itu fakta-faktanya dulu. Kalau fakta kan tidak pernah berubah," imbuh Kamaruddin.
(Tribunnews.com/Yohanes Liestyo Poerwoto/Abdi Ryanda Shakti)(Tribun Jakarta/Elga Hikari Putra)
Artikel lain terkait Polisi Tembak Polisi