Pemuda Katolik: Mari Mengedepankan Politik Kebangsaan Bukan Politik Identitas
Ketua Umum PP Pemuda Katolik Stefanus Asat Gusma mengajak Jangan lagi menempatkan agama menjadi isu politik
Penulis: Hasanudin Aco
Editor: Wahyu Aji
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menuju Pemilu 2024 sudah saatnya kita untuk bicara politik kebangsaan untuk kepentingan bangsa yang lebih besar.
Jangan lagi menempatkan agama menjadi isu politik yang justru menggerus nilai kebaikan agama itu sendiri.
Demikian dikemukakan Ketua Umum PP Pemuda Katolik Stefanus Asat Gusma pada saat acara Silaturahmi Kebangsaan Pemuda Lintas Agama di Taman Cadika Johor Medan, Jumat (29/7/2022).
Gusma mengimbau terutama kepada para tokoh agama dan masyarakat untuk memberikan edukasi dan menanamkan fondasi nilai politik kebangsaan kepada masyarakat.
Bagi Gusma, para tokoh agama menjadi salah satu faktor kunci dalam terciptanya stabilitas politik dalam masyarakat karena dipandang yang memiliki kedekatan secara langsung dengan umatnya.
"Politik identitas apalagi menjadikan agama sebagai isu politik sungguh sudah usang dan terbukti tidak membawa kemanfaatan bagi kepentingan bangsa. Mau sampai kapan kita mengorbankan nilai kebaikan agama dan kemanusiaan demi kekuasaan sesaat?" tutur Gusma.
Dengan semangat kebangsaan yang dijalin melalui silaturahmi kebangsaan Pemuda Lintas Agama ini, Gusma mengajak para pemuda lintas agama untuk menjadi pemuda negarawan yang mampu dan mampu menjadi jembatan penghubung berbagai kepentingan aspirasi masyarakat sebagaimana diteladankan para founding fathers kita.
"Mari bersama merawat ingatan sejarah kita bagaimana perbedaan itu dapat saling melengkapi dan memperkuat sehingga hidup tenteram dan mewujudkan kesejahteraan bersama dalam Rumah Indonesia," ajak Gusma.
Acara ini bertajuk Silaturahmi Kebangsaan Pemuda Lintas Agama tersebut bertemakan "Pemuda Negarawan Lintas Agama Menuju Indonesia Emas 2045".
Bertujuan diantaranya yang pertama untuk membahas kondisi sosial politik Indonesia saat ini.
Kedua, membahas pentingnya mempersiapkan pemuda negarawan sebagai pemimpin - pemimpin masa depan Indonesia.
Dan ketiga, merumuskan solusi dan langkah strategis untuk membangun Indonesia menuju Masa Emas 2045.
Baca juga: Bawaslu Pastikan Partai Politik Boleh Daftar Jadi Peserta Pemilu 2024 Secara Manual ke KPU
Adapun penyelenggara acara tersebut terdiri 9 organisasi pemuda lintas agama diantaranya PP GP Ansor, PP Pemuda Muhammadiyah, PP Pemuda Katolik, DPP GAMKI, PP GPII, DPP Peradah, DPP Gemabudhi, DPP Mathla'ul Anwar dan PP Generasi Muda Khonghucu.
Silaturahmi kebangsaan diisi dengan rangkaian acara diantaranya Pembacaan Deklarasi sekaligus Peluncuran Program Pemuda Negarawan Menuju Indonesia Emas 2045, Sambutan dari Ketua Umum atau Perwakilan Organisasi, Pesan Kebangsaan dari Walikota Medan Bobby Nasution dan Arahan dari Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas.