Pemuda Katolik: Mari Mengedepankan Politik Kebangsaan Bukan Politik Identitas
Ketua Umum PP Pemuda Katolik Stefanus Asat Gusma mengajak Jangan lagi menempatkan agama menjadi isu politik
Penulis: Hasanudin Aco
Editor: Wahyu Aji
Menteri Agama yang juga Ketua Umum PP GP Ansor menyampaikan apresiasi kepada segenap organisasi Pemuda Lintas Agama atas inisiasi melakukan silaturahmi kebangsaan.
Gus Yaqut ingin mengingatkan beberapa fakta yang tidak boleh ingkari dan lupakan bahwa agama itu diciptakan untuk menghancurkan berhala namun kini agama justru menjadi berhala dan agama dapat digunakan untuk membenci orang lain.
Gus Yaqut menilai tanpa ada kemajemukan dan keberagaman maka tidak ada Indonesia.
Wali Kota Medan Bobby Afif Nasution mengucapkan terima kasih atas silaturahmi kebangsaan ini diselenggarakan di Kota Medan.
Bobby Nasution menyampaikan bahwa belum pernah terjadi konflik antar agama di Kota Medan dan berharap Kota Medan selalu aman dan kondusif.
Isi dari Deklarasi sebagai berikut:
DEKLARASI PEMUDA NEGARAWAN LINTAS AGAMA
Kami Pemuda Negarawan Lintas Agama:
1. Memiliki pandangan Nasionalis dan Berketuhanan Yang Maha Esa serta menjadi garda depan dalam mengawal kepentingan bangsa dan negara berdasarkan nilai-nilai Pancasila dan UUD 1945 dalam bingkai Bhineka Tunggal Ika dan NKRI.
2. Memiliki kapasitas dan integritas untuk mengajarkan serta mengamalkan nilai-nilai dan moral Pancasila dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
3. Mengedepankan nilai etik politik kebangsaan dan kenegarawanan yang merupakan ciri khas demokrasi Indonesia yang bermartabat.
4. Memperkuat gerakan nilai-nilai moderasi beragama, serta membangun masyarakat yang berpegang teguh pada prinsip toleransi, solidaritas, dan gotong royong.
5. Menyuarakan isu-isu strategis nasional dan internasional serta berperan aktif dalam membangun masyarakat, bangsa, dan negara menuju Indonesia Emas 2045.
Medan, 29 Juli 2022
Organisasi Pemuda Lintas Agama
Acara Silaturahmi Kebangsaan berjalan dengan baik dan lancar dan diikuti sekitar 3000 orang peserta dari anggota Organisasi Pemuda Lintas Agama tersebut, akademisi, mahasiswa dan masyarakat umum.