JNE Gandeng Hotman Paris Jadi Pengacara soal Kasus Bansos Dikubur di Depok
JNE menggandeng Hotman Paris menjadi pengacaranya soal kasus bansos yang dikubur di Depok. Pihaknya pun akan menggelar konpers pada Kamis (4/8/2022).
Penulis: Yohanes Liestyo Poerwoto
Editor: Daryono
Adapun jenis dari bansos yang ditimbun yakni berupa beras, minyak goreng, tepung terigu dan telur.
Baca juga: Tinjau Lokasi Penguburan Bansos, Kombes Auliansyah: Jumlah Bantuan yang Dikubur Mencapai 3,4 Ton
Pada saat ditemukan, tumpukan bansos berupa sembako itu telah ditutup terpal berwarna biru.
Sementara, awal penemuan penimbunan bansos tersebut saat seorang warga bernama Rudi Sain memperoleh laporan dari seorang karyawan jasa pengiriman yang ada di sekitar lokasi kejadian.
Digali oleh 2 Orang, Diberi Upah Masing-Masing Rp 750 Ribu
Kemudian, penggali lubang penimbunan bansos sembako itu bernama Nanang Firmansyah dan Rusdi.
Adapun Nanang berkata bahwa lokasi penimbunan sembako itu dekat dengan gudang kantor JNE cabang Depok.
Ia mengungkapkan dirinya sempat memperoleh orderan menggali lubang untuk kebutuhan septic tank dari seorang bernama Dadung.
"Saya awalnya dikasih orderan dari teman, namanya Pak Dadung untuk gali septic tank," katanya dikutip dari Tribun Jakarta.
Baca juga: VIDEO Tim Kemensos Cium Bau Busuk Diduga Telur dan Tepung di Lokasi Penimbunan Beras Bansos
Nanang pun menerima orderan itu dan melakukan penggalian selama dua hari.
Adapun, katanya, penggalian dilakukannya pada tahun 2020.
"Begitu kelar gali langsung saya tinggal gak ada yang dikubur, jadi saya gali doang. Kedalaman satu setengah meter lebar dua meter."
"Saya berdua sama Rusdi. Itu dua hari, siang hari," jelasnya.
Selesai menggali, Nanang dan Rusdi memperoleh total upah sejumlah Rp 1,5 juta dan dibagi dua.
Ia menyebut, upah tersebut diperolehnya dari kantor jasa pengiriman yang ada di seberang lokasi penggalian.
(Tribunnews.com/Yohanes Liestyo Poerwoto/Suci Bangun DS)(Tribun Jakarta/Dwi Putra Kesuma)
Artikel lain terkait Sembako Bantuan Presiden