Generasi Muda Didorong Dukung dan Kawal Pemekaran Provinsi Papua
Jan Christian Arebo mengungkapkan pemekaran provinisi Papua ini selaras dengan kebijakan percepatan pembangunan di Papua.
Penulis: Wahyu Aji
Editor: Johnson Simanjuntak
Selain memudahkan rentang kendali pelayanan, dari sisi demografis, DOB ini memecahkan kebuntuan karena ada ledakan peluang kerja karena generasi muda saat ini cukup banyak. Sehingga ini positif bagi generasi muda Papua ke depannya. Akan ada lapangan pekerjaan dan ruang-ruang yang bisa dimasuki generasi muda Papua.
“Banyak anak muda yang menangkap positif peluang adanya DOB ini ke depannya. Banyak anak muda yang telah diberikan ruang dan peluang untuk berkiprah. Ada sekitar 3 daerah DOB di Papua. Ketika dibuka DOB tentu memerikan lapangan pekerjaan dan ruaang berkarya,” katanya.
Ketua GP Ansor Papua tersebut juga mengingatkan generasi muda di Papua dan Indonesia, bahwa peluang ini harus dimanfaatkan generasi muda, atau generasi ketiga sehingga 5-10 tahun kedepan Papua akan lebih maju. Ini sangat positif sekali untuk kesejahteraan masyarakat Papua.
”Untuk generasi keempat akan makin terbuka lebar kesempatan pendidikan, lapangan kerja dan pelayanan kesehatan untuk ke depannya serta bisa membangun daerah asalnya hingga pelosok," katanya.
Sedangkan pengamat politik dan akademisi UIN Jakarta, Robi Sugara menyatakan bawha persoalan Papua cukup unik.
Persoalan di Indonesia, 40 persen ada di Papua. Isu Papua menjadi penting dan sensitif, sehingga pemerintah cukup hati-hati dalam menyikapi. Ini sebenarnya menjadi pertanyaan publik kenapa Papua yang didahulukan pemekaran setelah adanya moratorium karena Pemerintah Pusat belum cukup mampu secara anggaran.
Artinya, untuk pemekaran di Papua tentu membutuhkan anggaran yang tidak sedikit. Tentu ini menunjukkan perhatian pemerintah pusat yang cukup tinggi apalagi di tengah gelombong covid-19 dan dampak perang Rusia-Ukraina.
"Adanya pemekaran di Papua menjadi bukti bahwa demi Papua, Presiden Jokowi sebagai orang tua rela ingin Papua terus mengalami dinamisasi dan berupaya menstabilkan persoalan yang ada di Papua. Ini keinginan murni Pak Jokowi demi kesejahteraan Papua," ujarnya.
“Jadi istilahnya, seandainya tidak ada dana pun akan diada-adakan demi Papua” jelas alumni kampus NTU Singapura itu.
Menurutnya, Pemekaran ini karena untuk mempercepat pembangunan dan proses-proses layanan yang harus dirasakan masyarakat Papua. Selain itu, yang perlu diutamakan adalah mempersiapkan SDM nya.
Dengan adanya DOB ini tentu membutuhkan tenaga ahli yang cukup banyak yang tentu saja belum bisa dipenuhi warga asli Papua sendiri sehingga perlu dukungan dari warga Indonesia lainnya.
Anak-anak muda harus berperan lebih besar untuk memenuhi kebutuhan tersebut. Selama ini peran pemuda jarang diungkap ketika ada dalam pemekeran daerah, padahal ini yang palin urgen.