Kunjungan Pelosi ke Taiwan Picu Kemarahan China, Komisi I DPR Ajak Semua Pihak Jaga Perdamaian Dunia
Anggota Komisi I DPR Dave Laksono bicara soal kunjungan Ketua DPR Amerika Serikat (AS) Nancy Pelosi yang telah memicu kemarahan China.
Penulis: Reza Deni
Editor: Adi Suhendi
Ketua Umum Pimpinan Pusat Kolektif (PPK) Kosgoro 1957 ini menyebutkan, sesuai dengan amanat UUD 1945 Indonesia bertanggung jawab untuk menjaga perdamaian dunia, dan berperanktif dalam penjaga perdamaian tersebut serta membantu menyelesaikan segala bentuk konflik yang dapat menggangu ketidakstabilan.
“Mari kita tolak segala bentuk provokasi yang mengarah kepada perang terbuka. Kami ingin suatu iklim yang dapat menciptakan pembangunan ekonomi paska pandemi Covid-19 dan melalui presidensi G20 kita wujudkan perdamaian dunia,” ujar Dave.
Sebelumnya, Kunjungan Ketua DPR Amerika Serikat, Nancy Pelosi ke Taiwan memicu ketegangan di kawasan Asia, setelah militer China mengancam akan meluncurkan operasi militer menanggapi kunjungan Pelosi tersebut.
Hal ini membuat Indonesia sangat prihatin atas semakin tajamnya rivalitas diantara kekuatan besar.
Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Indonesia (Kemlu RI), Teuku Faizasyah menyatakan jika tidak dikelola dengan baik, rivalitas tersebut dapat menciptakan potensi konflik terbuka.
Rivalitas juga dapat mengganggu stabilitas dan perdamaian yang ada, termasuk di Taiwan Strait.
"Indonesia mendorong semua pihak melakukan langkah-langkah nyata guna mengurangi ketegangan yang dapat memperburuk situasi," kata Faizasyah lewat pernyataan Rabu (3/8/2022).
Ia menegaskan, dunia memerlukan kearifan dan tanggung jawab para pemimpin dunia agar perdamaian dan stabilitas dapat terjaga.
Jubir Kemlu RI juga menegaskan Indonesia tetap menganut kebijakan "One China Policy".
Pelosi resmi tiba di Taiwan, Selasa malam maktu setempat di Taipe.
Kunjungan Pelosi ke Taiwan menuai kecaman yang keras dari otoritas China.
Dikutip AFP, Juru Bicara Kementerian Pertahanan China, Wu Qian mengatakan dalam sebuah pernyataan mengutuk kunjungan tersebut.
China juga berjanji meluncurkan "aksi militer yang ditargetkan" sebagai tanggapan atas kunjungan tersebut.
"Tentara Pembebasan Rakyat China (PLA) dalam siaga tinggi dan akan meluncurkan serangkaian operasi militer yang ditargetkan untuk melawan ini," kata Wu Qian. (*)