Eks Penasihat Kapolri Terseret dalam Kasus Kematian Brigadir J, Akan Diperiksa dalam Waktu Dekat
Kepolisian RI memastikan pihaknya akan memeriksa Penasihat Ahli Kapolri Bidang Komunikasi Publik, Fahmi Alamsyah, terkait kasus Brigadir J.
Editor: Malvyandie Haryadi
Menurutnya, Fahmi seharusnya memiliki jiwa kritis, apakah kronologi yang disampaikan Irjen Sambo bisa disebut wajar atau tidak.
"Boleh jadi Pak Sambo adalah sahabatnya, tetapi kan ada hal yang seharusnya dia melihat, masuk akal enggak sih?"
"Dia kan bukan tukang ketik apa yang disampaikan oleh Pak Sambo."
"Tapi dia kan punya common sense, punya akal pikiran, masuk akal atau tidak, wajar atau tidak. Kan begitu," tuturnya.
Chairul menyatakan, tindakan Fahmi Alamsyah tidak ada hubungannya dengan jabatannya sebagai penasihat ahli Kapolri.
"Saudara Fahmi Alamsyah itu benar penasihat ahli Kapolri, tapi ketika dia membantu suatu hal atau hal lain kepada Pak Sambo, itu bukan kedudukan dia sebagai penasihat ahli Kapolri."
"Jadi tidak ada hubungannya dengan institusi penasihat ahli Kapolri atau kelompok orang yang menjadi penasihat ahli Kapolri," terang Chairul.
Fahmi Alamsyah bahkan sempat berusaha meyakinkan para penasihat Kapolri lainnya, kematian Brigadir Yosua merupakan kasus baku tembak.
"Beliau menyampaikan sejumlah informasi yang boleh jadi menggiring kita untuk memahami kasus kita, seperti yang dia tulis dalam draf rilis itu. Nah, itulah yang tidak etisnya itu loh," cetus Chairul.
Chairul menjelaskan, Fahmi Alamsyah selalu mengirimkan sebuah cuplikan analisis hingga link pemberitaan kepada para penasihat ahli Kapolri.
Isinya, gambaran yang memperkuat kasus kematian Brigadir Yosua merupakan kasus baku tembak.
"Dia menyampaikan sejumlah informasi yang memperkuat cerita tentang kejadian tersebut, seperti apa yang tergambar dari kronologi itu."
"Bisa link berita maupun cuplikan analisis segala macam kan gitu," ucapnya.
Padahal, kata Chairul, saat itu para penasihat Kapolri belum mengetahui ternyata Fahmi Alamsyah dekat dengan Irjen Ferdy Sambo.