Baintelkam Berhasil Temukan CCTV Rumah Ferdy Sambo, Bagaimana dengan HP Brigadir J yang Lenyap ?
Dimana HP Bharada J masih misteri, jika CCTV rumah Ferdy Sambo yang hilang saja bisa ditemukan, mampukan Baintelkam dapatkan HP itu ?
Penulis: Theresia Felisiani
Jabatan terakhir jenderal bintang tiga ini adalah Kepala Kepolisian Daerah Jawa Barat.
Lahir: Indramayu 4 Juni 1967
Almamater: Akademi Kepolisian (1989)
Penghargaan Sipil: Adhi Makayasa (1989)
Masa dinas: 1989—sekarang
Pangkat: Komisaris Jenderal Polisi
Satuan: SDM
Jabatan saat ini: Kepala Badan Intelijen dan Keamanan Kepolisian Negara Republik Indonesia
Istri: Diana Wahyuni
Riwayat Pendidikan:
Akademi Kepolisian (1989); Penerima bintang Adhi Makayasa sebagai lulusan Akpol terbaik
Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian (PTIK)
Sespim Pol, Lembang
Lemhannas RI PPRA XLVIII (2012)
Jabatan Kepolisian :
Kanit Resintel Polsekta Tangerang Polda Metro Jaya (1990)
Kassubag Jabpamentil Bagian SDM Polri (2005)
Kapolres Bandung (2007)
Wakapolwiltabes Bandung (2009)
Kapoltabes Yogyakarta (2009)
Kabag Kermadagri Robangpers SDE SDM Polri[1] (2010)
Koorspripim Polri (2010)
Analis Kebijakan Madya bidang Binkar SSDM Polri (2012)
Wakapolda DIY (2013)
Karobinkar SSDM Polri (2014)
Kapolda Banten (2016)
Karosunluhkum Divkum Polri (2016)
Kapolda DIY (2016)
Asisten Logistik Kapolri[2] (2019)
Kapolda Jawa Barat (2020)
Kabaintelkam Polri (2021)
Baca juga: Usaha Tambang Anak Didatangi Mobil Polisi Berpelat Nomor Jakarta, Susno Duadji:Saya Tidak Akan Takut
Diberitakan sebelumnya, Ketua Komnas HAM RI Ahmad Taufan Damanik menjelaskan terkait indikasi adanya obstruction of justice terkait tewasnya Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J pada 8 Juli 2022 di rumah dinas Irjen Ferdy Sambo di Komplek Polri Duren Tiga Jakarta Selatan.
Taufan mengatakan adanya dugaan penghilangan dan penggantian ponsel pihak-pihak terkait peristiwa.
Ia mencontohkan, beberapa ajudan Sambo diambil ponselnya pada tanggal 10 Juli 2022 kira-kira sekira pukul 01.00 WIB atau setelah tewasnya Brigadir J.
Kemudian, lanjut dia, Bharada E sempat dikasih ponsel jenis baru pada tanggal 19 Juli 2022.
Hal tersebut disampaikannya saat RDP dengan Komisi III DPR RI di Kompleks Parlemen RI Senayan Jakarta pada Senin (22/8/2022).
"Dari HP yang antara (tanggal) 10-19 (Juli 2022) itu ditemukan ada upaya-upaya membangun skenario misalnya, yang jawaban-jawaban sebagai bawahan kepada atasan, siap komandan, itu misalnya sangat kentara di situ," kata dia.
"Tapi HP (ponsel) pada tanggal 10 ke belakang itu sampai sekarang belum ditemukan," kata dia.
Ia pun mengusulkan DPR dapat menanyakan terkait hal tersebut dalam RDP dengan Polri mendatang.
Baca juga: Babak Baru, KPK Undang LPSK Soal Dugaan Suap 2 Amplop Coklat dari Ferdy Sambo
Menurutnya, ponsel tersebut sangat penting karena untuk mendukung proses persidangan
"Karena itu sangat penting saya kira untuk mendukung. Kalau tidak nanti dalam proses persidangan kita khawatirkan akan sangat bergantung pada keterangan demi keterangan meskipun sudah ada pengakuan terbuka dari saudara FS ini baik kepada penyidik maupun kepada Komnas HAM bahwa dia adalah otak dari pembunuhan ini dan otak dari rekayasa, itu dikatakan," kata dia.
Selain itu, kata dia, pihaknya juga menemukan adanya penghapusan jejak komunikasi baik berupa pesan, panggilan, telpon, dan chat media sosial Whats App.
"Penghapusan jejak komunikasi, pesan, panggilan, telpon, dan WA, kemudian penghapusan jejak digital atau foto-foto," kata dia. (tribunnetwork/thf/Tribunnews.com)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.