Besok Partai Buruh Demo Tolak Kenaikan BBM di DPR
Iqbal mengklaim aksi serentak ini diperkirakan akan diikuti oleh 3.000 hingga 5.000 orang buruh
Penulis: Mario Christian Sumampow
Editor: Eko Sutriyanto
Laporan wartawan Tribunnews, Mario Christian Sumampow
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Partai Buruh bersama Konferedasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) dan seluruh elemen buruh akan turun aksi demo tolak kenaikan Bahan Bakar Minyak (BBM), Selasa (6/9/2022) besok.
Said Iqbal yang merupakan Presiden Partai Buruh dan juga Presiden KSPI mengatakan aksi demo akan berlangsung sekira pukul 10.00 WIB di Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Republik Indonesia (RI).
Iqbal mengklaim aksi serentak ini akan diikuti oleh 3.000 hingga 5.000 massa.
"Aksi ini diorganisir Partai Buruh dan organisasi serikat buruh, petani, nelayan, guru honorer, PRT, buruh migran, miskin kota, dan organisasi perempuan di 34 provinsi. Aksi serentak akan dilakukan di kantor gubernur," ujar Iqbal, dalam keterangan tertulisnya, Senin (5/9/2022).
Adapun tujuan dari aksi kali ini, selain menolak kenaikan BBM, pihaknya juga meminta DPR untuk memastikan,mendesak, dan mendorong pemerintah untuk memastikan BBM kembali ke harga semula.
Baca juga: VIDEO 6 September, Said Iqbal: Partai Buruh & KSPI Akan Gelar Aksi Tolak Kenaikan Harga BBM di DPR
Jika pemerintah tetap tidak mengindahkan tuntutuan ini, Iqbal memastikan KSPI dan Partai Buruh akan menggelar aksi-akss lanjutan yang lebih besar bahkan hingga aksi mogok nasional.
"Aksi ini bila tidak didengar oleh pemerintah, bisa dipastikan KSPI dan partai buruh akan menggelar aksi-aksi lanjutan bahkan aksi besar-besaran," jelas Iqbal.
"Mogok nasional menjadi salah satu pilihan bila mana aksi-aksi ini tidak didengar oleh pemerintah, gubernur, bupati, walikota, DPR maupun DPRD," tambahnya menegaskan.
Seperti diketahui, pemerintah akhirnya buka suara soal simpang siur harga BBM subsidi yang disebut-sebut bakal naik atau tidak lagi disubsidi.
Menteri ESDM Arifin Tasrif mengatakan harga BBM bersubsidi telah disesuaikan.
Pertalite dari Rp7.650 per liter menjadi Rp10 ribu per liter. Solar Subsidi dari Rp5.150 menjadi Rp6.800 per liter. Kemudian Pertamax nonsubsidi dari Rp12.500 per liter menjadi Rp14.500 per liter.
Harga ini mulai berlaku sejak Sabtu (3/9/2022) pukul 14.30 WIB.