Pengamat Sebut Pertemuan Airlangga Hartarto dan Puan Maharani Hanya Soal Kecocokan Waktu
Adi Prayitno menilai, pertemuan Puan Maharani dan Airlangga Hartarto yang tidak jadi dilakukan kemarin disebabkan karena masalah teknis.
Penulis: Chaerul Umam
Editor: Theresia Felisiani
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia Adi Prayitno menilai, pertemuan Puan Maharani dan Airlangga Hartarto yang tidak jadi dilakukan kemarin disebabkan karena masalah teknis.
"Ya kalau enggak jadi dengan Airlangga Hartarto persoalan teknis berarti," kata Adi Prayitno kepada wartawan, Selasa (6/9/2022).
Menurut Adi Prayitno, tidak terlaksananya pertemuan Puan Maharani dan Airlangga Hartarto tidak didasari ketidakcocokan antara PDIP dan Golkar.
Pasalnya, kedua partai adalah pendukung dari pemerintahan Presiden Joko Widodo.
"Karena tidak ada problem apa pun antara PDIP dan Golkar. Bahkan kedua partai ini sama-sama loyalisnya Jokowi saya pikir," ucapnya.
Sebelumnya, Ketua DPP PDIP Puan Maharani memiliki agenda melakukan kunjungan ke Partai Golkar dan Partai Gerindra.
Dalam safari politik PDIP tersebut, Puan Maharani menemui Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto dan akan menemui Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto.
Namun pertemuan hanya terjadi dengan Prabowo, tidak dengan Airlangga.
Adi mengungkapkan bisa jadi alasan tidak terlaksananya pertemuan tersebut karena salah satu dari Puan atau Airlangga punya agenda yang lebih penting.
"Kalau tidak jadi ketemu ya pasti ada agenda yang lebih penting. Entah Puan atau Airlangga yang waktunya tidak cocok. Bukan karena soal cocok-tidak cocok (partai)," ujar Adi.
Adi menilai, hal itu juga pernah terjadi saat Puan mengagendakan pertemuan dengan Prabowo, namun karena alasan teknis pertemuan itu tidak lakukan.
Lalu Puan melakukan kunjungan ke Nasdem. Hal itu pula yang terjadi dengan agenda pertemuan Puan-Airlangga kali ini.
"Persoalan teknis saja. Karena dulu infonya Puan juga pertama kali ingin bertemu dengan Prabowo Subianto. Cuma karena waktunya tidak cocok, maka dengan Nasdem dulu. Seperti halnya batal bertemu Airlangga ya karena persoalan teknis saja," ucapnya.
Selain itu, PDIP dan Golkar tidak punya rekam konflik dan jejak persoalan.
Sehingga hal itu menepis dugaan adanya ketidakcocokan antara dua partai tersebut.
"Sejalur, sama-sama loyalis, tidak punya sejarah konflik selama sama-sama menjadi pendukungnya Jokowi," tandasnya.