Ancaman Krisis, Megawati Dorong Kerja Sama Riset untuk Kedaulatan Pangan Indonesia
Kerjasama ini terkait pengembangan kapasitas sumber daya manusia dan aplikasi hasil riset kelautan dan perikanan untuk masyarakat
Penulis: Fransiskus Adhiyuda Prasetia
Editor: Eko Sutriyanto
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fransiskus Adhiyuda
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Dewan Pengarah Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Megawati Soekarnoputri menyaksikan penandatangan nota kesepakatan (MoU) antara Jeju National University (JNU) dengan BRIN serta Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) di Jeju, Korea Selatan, Rabu (14/9/2022).
Menurut Megawati, Presiden Jokowi banyak melihat kemungkinan negara yang gagal, termasuk dalam hal pangan.
Maka dari itu sebagai Ketua Dewan Pengarah BRIN, dirinya ditugasi oleh Presiden Joko Widodo, salah satunya mewujudkan kedaulatan pangan sebagai bagian dari visi BRIN.
“Salah satu misinya kalau kita berhasil kedaulatan pangan, maka kita bisa ikut bantu negara yang membutuhkan. Dan hari ini, dalam membangun BRIN, antara lain kami membuka diri untuk kerjasama dengan banyak Perguruan Tinggi, swasta dan lain-lain,” kata Megawati.
Nota kesepakatan itu sendiri ditandatangani Kepala Organisasi Riset Ilmu Pengetahuan Kebumian BRIN, Ocky Karna Radjasa, dan Kepala Badan Riset dan Sumber Daya Manusia Kementerian Kelautan dan Perikanan (BRSDM KKP), I Nyoman Radiarta, yang dalam kesempatan ini diwakili, Sekretaris BRSDM KKP, Kusdiantoro dengan Pesiden JNU Kim Eel Hwan.
Baca juga: Megawati Soekarnoputri Ibaratkan Korsel dan Korut Sebagai Keluarga, Ini Alasannya
MoU ini mengikat kerja sama antara Badan Riset dan Sumber Daya Manusia Kelautan dan Perikanan Kementerian Kelautan dan Perikanan (BRSDM KKP) dengan Jeju National University dalam pengembangan kapasitas sumber daya manusia dan aplikasi hasil riset kelautan dan perikanan untuk masyarakat.
Turut menyaksikan acara MoU tersebut, Kepala BRIN Laksana Tri Handoko, Duta Besar Indonesia untuk Korea Selatan, Gandi Sulistiyanto, Bendahara Umum PDIP Olly Dondokambey dan Ketua DPP PDIP Rokhmin Dahuri.
Megawati mengatakan dirinya ikut membawa Olly Dondokambey yang juga menjabat Gubernur Sulawesi Utara (Sulut).
Sebab Sulut, secara geografis dan potensi perikanan, sangat mungkin mengembangkan diri di sektor pangan dimaksud.
“Saya berharap kerjasama sekarang ini bisa dilakukan lebih aktif,” imbuh Megawati.
Dubes RI untuk Korsel Gandi menjelaskan bahwa peranan riset memang sangat dibutuhkan untuk mempercepat kerja sama antara Negara, khususnya antara Indonesia dan Korsel.
Kata dia, dalam waktu dekat akan ada penerbangan Jeju-Manado, Jeju-Bali, Jeju-Batam. Untuk Batam, airportnya dikelola Incheon Airport.
Kemudian saat ini perdagangan Indonesia dan Korea telah diteken dan disetujui DPR Indonesia, yakni Indonesia-Korea Comprehensive Agreement. Juga kerjasama regional di negara-negara Asia Timur, China, Japan, dan Korea.