Tangis Rosti Simanjuntak Pecah saat Ceritakan Sosok Brigadir J: Harta Paling Berharga di Keluarga
Rosti Simanjuntak mengaku saat mendengar kabar Brigadir J meninggal dunia dibunuh Ferdy Sambo, pada Juli lalu, hatinya hancur berantakan
Editor: Muhammad Zulfikar
Lantaran hal tersebut, Rosti sangatlah dekat dengan Brigadir J.
Semasa hidupnya, Brigadir J selalu menelepon Rosti Simanjuntak setiap hari.
Dalam obrolannya, Rosti selalu memberikan nasihat agar Brigadir J jadi sosok baik hati dan bisa memegang kepercayaan.
Baca juga: Polri Sebut Pemecatan Ferdy Sambo Bentuk Komitmen Usut Tuntas Kasus Brigadir J
"Saya bertanya setiap hari dan memberikan saran kepada dia, agar dia melakukan yang baik. Tidak boleh berlaku walaupun kita sudah dikasih orang kepercayaan, kita jangan sampai membuat orang tidak percaya. Saran itu, itulah yang diingatnya, anak ini sangat patuh dan penurut," pungkas Rosti Simanjuntak.
Mengenang kematian sang putra kesayangan, Rosti Simanjuntak meminta doa kepada khalayak.
Sadar kasus anaknya mulai meredup, Rosti Simanjuntak meminta publik untuk mengawal kasus kematian Brigadir J.
"Mohon bantu kami, bapak ibu, untuk mengungkap kasus ini, agar kasus ini terungkap dengan kebenaran dan keadilan dari Tuhan, dengan bantuan bapak dan saudara semua," pinta Rosti Simanjuntak.
Terkait kasus sang putra, Samuel Hutabarat turut geram.
Terlebih pembunuh utama Yosua, Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi bak tak ingin mengakui perbuatan kejinya.
Seperti diketahui, pihak Putri Candrawathi dan Ferdy Sambo terus menggaungkan isu pelecehan seksual di balik kematian Brigadir J.
"Anak kita sudah meninggal dunia, yang pertama, sudah difitnah, yang di Duren Tiga, ini lagi di Magelang difitnah lagi. Sudah mati, difitnah lagi. Fitnah itu lebih kejam daripada pembunuhan," kata Samuel Hutabarat.
Baca juga: Advokat Ini Soroti Sikap Kamaruddin Simanjuntak yang Dinilai Tak Sekeras Awal-awal Kasus Brigadir J
Mengenang Almarhum Brigadir J Lewat Puluhan Foto Masa Kecil
Puluhan foto masa kecil Brigadir Yosua bersama tiga saudaranya tersimpan dan selalu menjadi kenangan Samuel Hutabarat dan Rosti Simajuntak.
Samuel mengingat kenangan mendiang anaknya tersebut dengan membuka album foto yang telah berusia belasan tahun.