Masinton: Kalau Pak Jokowi Mau Jadi Wakil Presiden Menurut saya itu Jadi Lucu-lucuan Saja
Anggota Komisi XI DPR Masinton Pasaribu menilai ide pengusungan Joko Widodo sebagai calon wakil presiden sah-sah saja
Penulis: Reynas Abdila
Editor: Wahyu Aji
Artinya apa, ini bagus, sesungguhnya bagus buat generasi kita ke depan. Kekuasaan kita ini kan koreksi dari masa orde lama dan baru maka semangat dari reformasi itu membatasi kekuasaan yang lama tadi termasuk masa jabatan periodisasi presiden.
Nah maka dengan pembatasan ini menurut saya kita harus konsisten. Nggak boleh kita hanya karena cinta kepada seseorang, menurut saya kita sudah bergerak maju lah level kesadaran masyarakat. Sebaik apapun figur tersebut yang kita kedepankan adalah sistem presidensial.
Apakah preferensi yang diberikan Pak Jokowi mempengaruhi orang untuk memilih seseorang calon? Artinya jika Pak Jokowi menunjuk katakanlah Prabowo berarti 30 persen akan memilih Pak Prabowo atau bagaimana?
Mungkin relawannya yang dukung, tapi masyarakat kan punya preferensi sendiri. Kalau relawannya iya ngikut lah yah 80 persennya.
Baca juga: Media Asing Soroti Wacana Jokowi Maju Jadi Calon Wakil Presiden pada Pilpres 2024
Saya kira masyarakat ada figur tersendiri yang akan dipilih masyarakat jadi nggak automatically juga.
Menurut Bang Masinton logis nggak ide pengusungan Prabowo dengan Jokowi karena Pak Jokowi juga kader PDIP bukan hanya Ganjar dan Puan?
Kalau saya berpandangan jangan lah kita kan harus memberikan warisan yang baik juga buat generasi berikutnya. PDIP kan juga nggak kekurangan potensi sumber daya.
Sehingga yasudah dengan konstitusi itu sebagai kontra politik kita masa jabatan dibatasi dua periode dan meskipun di situ ada ruang, tadi di situ secara leterlek dia tidak ditulis Presiden boleh menjadi wakil.
Tetapi dengan kita sistem presidensial ini Presiden adalah Presiden jangan lagi bermimpi menjadi wakil presiden. Intinya itu, kecuali Wakil Presiden ingin menjadi Presiden karena tahapannya ke situ.
Saya kira kita semua sepakat jabatan Presiden adalah jabatan tertinggi di negeri ini. (Tribun Network/Reynas Abdila)