Mensos Risma Beri Santunan Rp15 Juta ke 125 Ahli Waris Korban Tragedi Kanjuruhan
Menteri Sosial Tri Rismaharini menjenguk dan memberikan santunan kepada ahli waris korban Tragedi Kanjuruhan.
Penulis: Fahdi Fahlevi
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Sosial Tri Rismaharini menjenguk dan memberikan santunan kepada ahli waris korban Tragedi Kanjuruhan.
Risma memberikan santunan kepada 125 ahli waris yang terdata per Senin (3/10/2022) di Mota dan Kabupaten Malang.
Dirinya mengungkapkan data ini terus bergerak sesuai perkembangan di lapangan.
"Ini termasuk bencana sosial, juga ada konflik-konflik di beberapa tempat itu juga kami tangani," kata Risma melalui keterangan tertulis, Senin (3/10/2022).
Masing-masing ahli waris menerima santunan sebesar Rp15 juta dan paket sembako berupa beras 5 kg, minyak 2 liter, kecap, saus sambal, susu kental manis, biskuit, sarden, kopi dan teh.
"Kalau korbannya dalam satu keluarga ada dua, kami juga berikan dua, begitu. Kalau ada tiga, ya kita berikan tiga, standarnya begitu. Kita berikan ini, kemudian, kita berikan sembako," ucap Risma.
Selain santunan ahli waris, Risma telah menerjunkan Pelopor Perdamaian (Pordam) dan Taruna Siaga Bencana (Tagana) untuk membantu mengevakuasi korban di Stadion Kanjuruhan.
Tim dari Tagana dan Pordam juga melakujan pendataan ahli waris korban meninggal.
Melalui Unit Pelaksana Teknis (UPT) milik Kemensos di seluruh indonesia juga hingga hari ini melakukan Layanan Dukungan Psikososial bagi korban luka berat maupun ringan dan dukungan bagi keluarga baik yang ada di rumah sakit maupun yang ada di rumah duka.
Baca juga: Usut Kerusuhan di Stadion Kanjuruhan, Mahfud MD Bentuk Tim Gabungan Pencari Fakta
Selain itu, Kemensos melalui SDM PKH juga mendata ahli waris yang memiliki komponen ibu hamil, anak usia dini, anak sekolah, lansia maupun disabilitas untuk bisa dimasukkan dalam DTKS sebagai basis data penerima bantuan sosial.
"Tapi, ada yang khusus-khusus, seperti misalkan, tadi bapaknya yang meninggal, kemudian anaknya masih sekolah, itu kita tangani khusus. Tadi, ada yang kuliah, tinggal beberapa semester, itu kita tangani khusus. Jadi, yang seperti itu, casenya kita tangani khusus," ucap Risma.
Seperti diketahui, Arema FC kalah dari Persebaya Surabaya 2-3 dalam laga Derby Jawa Timur pada lanjutan Liga 1 di Stadion Kanjuruhan, Malang, Sabtu (1/10/2022).
Suporter tuan rumah yang tak terima kekalahan tim kesayangannya, masuk ke lapangan seusai laga.
Pihak kepolisian lalu melepas gas air mata, kemudian para penonton berdesak-desakan keluar yang berakhir menjadi Tragedi Kanjuruhan.