Dikira Hanya Luka Ringan, Kakak Temukan Rafi Sudah Menjadi Jasad di Kamar Jenazah
Tragedi kerusuhan di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur ternyata memakan korban sebanyak 14 siswa di Malang.
Editor: Hendra Gunawan
Rumah Rafi banyak dikunjungi pentakziah. Termasuk guru-guru di SDN Sawojajar 6 dimana ia adalah alumnusnya.
Tiga guru awalnya datang agak siang tapi Ibu Rafi sedang menerima bantuan dari Mensos.
Kemudian kembali lagi agak sore dengan empat guru. Salah satu guru Rafi di SD itu adalah Nita yang pernah jadi wali kelas 3.
"Saya kalau mengingat kejadian ini jadi merinding dan ingat Rafi saat kelas 3 SD dulu. Anaknya aktif dan punya banyak kawan. Ia juga aktif di kesenian hadrah," ceritanya. Rafi berperawakan kecil. Meski sudah lulus, tapi sebagai alumnus kadang ia main ke sekolah.
Ia juga membaca berita di media soal kejadian di Kanjuruhan itu. Termasuk ada nama muridnya sehingga tahu jika Rafi jadi korban. (Sylvianita Widyawati/Musahadah)
14 Siswa Tewas
Tragedi kerusuhan di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur ternyata memakan korban sebanyak 14 siswa di Malang.
Kerusuhan setelah laga Arema vs Persebaya tersebut memakan korban setidaknya 125 orang suporter Arema FC atau Aremania pada Sabtu (2/10/2022).
Baca juga: Pelatih Arema Javier Roca Menangis Cerita Tragedi Kanjuruhan, Aremania Meninggal di Pelukan Pemain
Ke-14 siswa tersebut adalah pelajar SMP dan SMA dari beberapa daerah di Kota Malang.
Menurut Ketua MKKS SMKN Kota Malang, Hari Mulyono. pelajar yang meninggal dunia berasal dari sekolah negeri dan swasta.
"Meski bersekolah di Kota Malang, namun ada yang rumahnya di Kabupaten Malang," katanya, Senin (3/10/2022).
Berikut sebagian daftaranya:
- Clarita Discha Nophia Putri | SMKN 2 | Warga Dukuh Jemuraran, Desa Sukodadi, kecamatan Wagir, Kabupaten Malang
- Hildan Agit Agista | SMKN 2 | Warga Desa Kalisongo, Kecamatan Dau, Kabupaten Malang