Soal Tragedi di Stadion Kanjuruhan, Saksi: Pintu 13 Sempat Terbuka Menit ke-85 lalu Ditutup Lagi
Tiga suporter Arema FC mengaku melihat pintu 13 Stadion Kanjuruhan sempat terbuka saat pertandingan Arema FC vs Persebaya masuk menit ke-85.
Penulis: Yohanes Liestyo Poerwoto
Editor: Garudea Prabawati
Namun, katanya, karena kondisi penonton yang berdesak-desakan, ia memutuskan untuk keluar dari pintu stadion lain.
"Saya geser ke pintu sebelah karena pintu 13 nggak bisa keluar maka saya geser ke pintu 11," ujarnya.
Setelah itu, ia pun berhasil keluar dengan selamat meski sempat terkena efek dari gas air mata.
"Gas (air mata) itu ke mata perih banget. Hidung sesak nafas. Nggak bisa bertahan," ujarnya.
Kompolnas Duga Pintu Tribun Dikunci oleh Panpel
Sebelumnya, Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) menyampaikan adanya temuan yaitu adanya pihak yang mengunci pintu-pintu tribun tersebut.
"Ada (yang mengunci)," kata Komisioner Kompolnas, Albertus Wahyurudhanto, Selasa (4/10/2022).
Albertus mengungkapkan bahwa dikuncinya pintu tersebut bukanlah perintah dari pihak kepolisian.
"Kami konfirmasi ke Kapolres (Malang) bahwa tidak ada perintah untuk menutup pintu," ujarnya dikutip dari Tribunnews.
Albertus menduga pihak yang melakukan penguncian pintu stadion tersebut adalah pihak panitia pelaksana (Panpel) pertandingan.
"Secara logika yang pegang kunci adalah panpel (panitia pelaksana). Tidak mungkin polisi megang kunci," jelasnya.
Penguncian pintu tribun ini, kata Albertus, adalah hal yang tidak lazim dalam pengamanan seusai pertandingan.
Baca juga: Presiden Jokowi akan Bertolak ke Malang Bagikan Santunan pada Korban Tragedi Kanjuruhan
Ia berujar 15 menit sebelum peluit panjang wasit berbunyi seharusnya seluruh akses ke luar stadion dibuka.
Namun bukannya dibuka seluruhnya, Albertus menyebut hanya ada dua pintu tribun yang dibuka.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.