Jokowi Pesan Jangan Ada yang Ditutupi, Polri Jelaskan Kenapa Belum Ada Tersangka Tragedi Kanjuruhan
Jokowi Ingin Tragedi Kanjuruhan diusut tuntas, tidak ada yang ditutup-tutupi, Polri jelaskan kenapa hingga kini belum ada penetapan tersangka
Penulis: Theresia Felisiani
"Banyak yang menyuarakan kepada kami segera ditetapkan tersangka. Tentu saja dengan proses hukum yang adil dan fair. Kalau melihat peristiwanya, ini peristiwa terbuka dan sebagainya. Harusnya memungkinkan untuk segera adanya tersangka. Itu harapan," kata Anam.
Aremania Ancam Turun ke Jalan Jika Dalam Waktu 7 Hari Tak Ada Tersangka
Aremania memberikan jangka waktu selama tujuh hari kepada pemerintah dan kepolisian untuk bekerja.
Jika tidak ada nama yang menjadi tersangka pasca kericuhan di Stadion Kanjuruhan pada Sabtu malam kemarin (1/10/2022), Aremania akan turun ke jalan.
Pernyataan tersebut disampaikan Aremania, sebagai sikap, agar kasus kericuhan yang terjadi di dalam laga Arema vs Persebaya dapat diusut tuntas.
Sebab, laga derbi Jawa Timur itu, menyebabkan 125 orang tewas, dan ratusan orang mengalami luka-luka.
"Kami berikan batas waktu selama tujuh hari. Jika tidak ada yang jadi tersangka, atau tidak ada yang bertanggungjawab, kami akan turun ke jalan. Malang Raya membiru," ucap Ade Herawanto, seorang Aremania, Senin (3/10/2022).
Dia menyampaikan, banyaknya korban tewas dalam insiden tersebut merupakan duka mendalam yang dialami oleh arek-arek Malang.
Oleh sebab itu, Ade bersama dengan Aremania lainnya yang mengatasnamakan Aremania Menggugat akan melakukan somasi secara terbuka pada Selasa (4/10/2022).
Somasi ini akan ditunjukkan kepada Panpel pertandingan di laga Arema vs Persebaya, Kepolisian, PSSI dan PT LIB.
"Kami lakukan somasi bersama dengan teman-teman dari bantuan hukum Arema Menggugat. Somasi ini kami lakukan secara terbuka," ujarnya.
Baca juga: AKBP Putu Kholis Aryana, Kapolres Malang yang Baru Ternyata Pernah Ikut Tangkap Djoko Tjandra
Sementara itu, Ambon Fanda yang juga Aremania menyayangkan, hingga kini belum ada pihak-pihak yang mau bertanggungjawab atas insiden kericuhan di Stadion Kanjuruhan.
Dia berjanji, akan turun ke jalan, untuk menyampaikan aksi protes Aremania atas tragedi yang telah merenggut ratusan korban jiwa.
"Kami memberikan batas waktu tujuh hari. Kalau selama batas waktu itu tidak ada yang mau bertanggungjawab. Kami turun," tegasnya.
Spanduk Usut Tuntas Tragedi di Stadion Kanjuruhan Bertebaran di Penjuru Malang Raya
Spanduk bertuliskan Usut Tuntas atas tragedi yang menelan ratusan korban jiwa di Stadion Kanjuruhan bertebaran di beberapa sudut Kota Malang, Selasa (4/10/2022).
Tak hanya spanduk dan banner, poster-poster soal tragedi di Stadion Kanjuruhan juga bertebaran di tembok dan tiang listrik di seluruh penjuru Kota Malang.
Beberapa kalimat yang ditulis dalam spanduk dan poster itu di antaranya :
'Sepakbola Tidak Sebanding Dengan Nyawa'
'Mereka Pamit ke Orang Tua Nonton Sepakbola, Pulang Sudah Tidak Bernyawa'.
'Usut Tuntas Tragedi Kanjuruhan'.
Bahkan di depan gedung DPRD Kota Malang ada spanduk bertuliskan 'Usut Tuntas Nyawa Terampas'.
Kalimat yang disampaikan dalam tulisan tersebut, merupakan pesan yang ingin disampaikan oleh Aremania atas insiden di Stadion Kanjuruhan.
"Adanya spanduk itu merupakan gerakan kami Aremania. Kami ingin membuat seluruh gang di Malang Raya membuat spanduk usut tuntas," ucap Dadang Indarto, Aremania.
Dia mengatakan, bahwa spanduk tersebut merupakan suara dari Aremania agar insiden di Stadion Kanjuruhan dapat diusut sampai tuntas.
Sebab, dari kejadian tersebut menimbulkan banyak korban jiwa dari kalangan suporter Arema.
"Selain spanduk, kami juga menggelar doa bersama selama tujuh hari ini area Stadion Gajayana. Nanti di hari ke tujuh, kami gelar di Stadion Kanjuruhan," ujarnya.
Selain itu, Aremania kini mulai mengumpulkan data dan fakta di lapangan.
Data dan fakta inilah, yang nantinya akan dijadikan bukti nyata untuk pengambilan sikap Aremania ke depan.
Mereka menganggap, selama ini terjadi kesimpangsiuran data, terkait jumlah korban meninggal dunia dalam insiden tersebut.
Hal ini menjadi sesuatu yang disesalkan oleh Aremania, mengingat, banyak Aremania yang meninggal dunia pasca insiden tersebut.
"Saat ini kami masih mengumpulkan data dan fakta yang ada. Itu sudah kami sampaikan kepada teman-teman Aremania yang lain," tandasnya. (tribun network/thf/Tribunnews.com)