Masyarakat Jawa Peringati Maulid Nabi dengan Merayakan Sekaten, Ini Penjelasannya
Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW dirayakan masyarakat Jawa dengan Tradisi Sekaten. Simak penjelasannya.
Penulis: Enggar Kusuma Wardani
Editor: Pravitri Retno W
surakarta.go.id
Ilustrasi perayaan Upacara Sekaten di Keraton Surakarta (Solo). - Tradisi Sekaten digelar untuk memperingati hari kelahiran Nabi Muhammad SAW. Simak penjelasan tentang tradisi Sekaten hingga prosesi yang dilakukan saat upacara Sekaten.
Pada saat pembacaan Mulud Nabi Muhammad SAW, dilanjutkan dengan persembahan bunga kanthil dari Kyai Pengulu.
5. Kondur Gongso
Kondur Gongso merupakan prosesi pengembalian gamelan pusaka ke dalam Keraton.
Prosesi Kondur Gongso menjadi tahapan terakhir dalam upacara Sekaten.
Biasanya Kondur Gongso dilakukan setelah sultan meninggalkan Masjid Besar pada tanggal 11 Rabiulawal, tepatnya pukul 24.00 WIB.
Sesampainya di Keraton, gamelan akan disemayamkan di tempatnya semula.
Dengan disimpannya gamelan pusaka Kanjeng Kyai Sekati di Keraton, menandakan bahwa upacara sekaten telah selesai.
Berita Rekomendasi
(Tribunnews.com/Enggar Kusuma)