Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Polri Gunakan Gas Air Mata Kedaluwarsa Meski Tiap Tahun Dianggarkan, Pengamat: Indikasi Sistem Korup

Pengamat menilai adanya indikasi sistem yang korup terkait penggunaan gas air mata kedaluwarsa oleh Polri meski tiap tahun dianggarkan lewat APBN.

Penulis: Yohanes Liestyo Poerwoto
Editor: Miftah
zoom-in Polri Gunakan Gas Air Mata Kedaluwarsa Meski Tiap Tahun Dianggarkan, Pengamat: Indikasi Sistem Korup
KOMPAS.com/SUCI RAHAYU
Suasana di area Stadion Kanjuruhan Kepanjen, Kabupaten Malang, seusai kericuhan penonton yang terjadi seusai laga pekan ke-11 Liga 1 2022-2023 bertajuk derbi Jawa Timur, Arema FC vs Persebaya Surabaya, Sabtu (1/10/2022) malam. Berikut fakta-fakta terkait tembakan gas air mata di Kerusuhan Stadion Kanjuruhan. Pengamat menilai adanya indikasi sistem yang korup terkait penggunaan gas air mata kedaluwarsa oleh Polri meski tiap tahun dianggarkan lewat APBN. 

"Di dalam gas air mata memang ada kedaluwarsa atau expirednya. Rekan-rekan harus beda membedakan, ini kimai beda dengan makanan. Kalau makanan ketika kedaluarsa makanan itu ada jamur ada bakteri yang bisa mengganggu kesehatan," ujarnya dikutip dari Tribunnews.com.

Baca juga: Polri Klaim Gas Air Mata Kedalawarsa Tak Mematikan, Kenapa Wajah Jenazah Tragedi Kanjuruhan Biru ?

Dedi mengungkapkan gas air mata kedaluwarsa justru mengurangi efektivitasi partikel kimia yang ada di dalamnya.

"Kebalikannya dengan zat kimia atau gas air mata ini, ketika dia expired justru kadar kimianya berkurang. Sama dengan efektivtias gas air mata ini, ketika ditembakan dia tidak bisa lebih efektif lagi," jelasnya.

Dedi menyimpulkan zat kimi dalam gas air mata semakin menurun seiring dengan masa waktu kedaluwarsa barang tersebut.

"Jadi kalau sudah expired justru kadarnya dia berkurang zat kimia, kemudian kemampuannya juga akan menurun," imbuhnya.

Di sisi lain, Dedi menuturkan bahwa gas air mata yang digunakan saat Tragedi Kanjuruhan telah kedaluwarsa sejak tahun 2021.

Baca juga: Menpora Amali Pastikan Tragedi Kanjuruhan Tak Ganggu Persiapan Indonesia Tuan Rumah Piala Dunia U-20

Namun, ia tidak mengungkapkan total jumlah gas air mata yang kedaluwarsa dan hanya menyebut masih dalam proses pendalaman dari laboratorium forensik (labfor).

Berita Rekomendasi

"Saya belum tahu jumlahnya tapi masih didalami oleh labfor tapi ada beberapa. Tapi sebagaian besar yang digunakan adalah ini. Ya tiga jenis ini yang digunakan," pungkasnya.

(Tribunnews.com/Yohanes Liestyo Poerwoto/Igman Ibrahim)

Artikel lain terkait Kerusuhan di Stadion Kanjuruhan

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas