Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Tragedi Kanjuruhan, Mengulik Aksi Polisi Sujud Minta Maaf dari Kaca Mata Pakar dan Psikolog Forensik

Sejumlah pakar komentari aksi viral polisi sujud minta maaf pada korban Tragedi Kanjuruhan dan mohon ampun pada Tuhan.

Penulis: Theresia Felisiani
zoom-in Tragedi Kanjuruhan, Mengulik Aksi Polisi Sujud Minta Maaf dari Kaca Mata Pakar dan Psikolog Forensik
Twitter @polrestama
Kapolresta Malang Kombes Pol Budi Hermanto bersujud dan sampaikan permintaan maaf atas tragedi Kanjuruhan, Senin (10/10/2022). Aksi ini disorot dua pakar. 

"Apalagi kejadian ini levelnya bisa dikatakan kejadian nasional bahkan internasional," ujarnya.

Para anggota Polresta Malang Kota sujud bersama meminta maaf atas tragedi Kanjuruhan, Senin (10/10/2022).
Para anggota Polresta Malang Kota sujud bersama meminta maaf atas tragedi Kanjuruhan, Senin (10/10/2022). (Surya Malang/Kukuh)

Lanjut Pia, seharusnya Kapolres di wilayah lokasi kejadian yang melakukan strategi apologia ini.

Bukan Kapolres yang bertugas di luar wilayah lokasi kejadian.

"Tidak ada hubungannya dengan pelanggaran kode etik profesi Polri. Kapolres Kota Malang hanya kebagian bahwa korbannya banyak bertempat tinggal di Malang," kata Pia.

Polisi di Malang Sujud Mohon Ampun atas Tragedi Kanjuruhan, Reza Indragiri: Mengharukan tapi . . .

Unggahan Twitter akun Polresta Malang Kota @polrestamakota menjadi viral.

Dalam unggahan itu, tampak para anggota polisi Polresta Malang Kota sama-sama bersujud dan meminta maaf kepada para korban Tragedi Kanjuruhan.

Berita Rekomendasi

Menurut Psikolog Forensik, Reza Indragiri Amriel aksi itu mengharukan.

Mengingatkan dirinya pada aksi simpatik serupa yang dilakukan oleh banyak personel polisi pasca tewasnya George Floyd di lutut polisi.

Penyesalan sekaligus permintaan maaf semacam ini memang sangat penting.

Pasalnya, berbeda dengan urusan pidana dan etik yang barangkali akan selesai beberapa pekan atau beberapa bulan, luka batin masyarakat pasti akan menganga dalam waktu yang sangat lama.

Nah, ketika polisi di Polresta Malang Kota bersujud sedemikian rupa, semoga ini bisa meyakinkan publik bahwa polisi sungguh-sungguh ingin memberikan penawar atas luka itu.

Tapi apologi tanpa akuntabilitas jelas tak banyak bermanfaat.

Seperti halnya frasa 'reformasi kepolisian'. Sudah membahana sejak puluhan tahun silam, dan digemakan lagi hari-hari belakangan ini, tapi bagaimana reformasi itu akan dilakukan? Entahlah.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas