Pernyataan Ferdy Sambo sebelum dan setelah Kasus Brigadir J Terbongkar: Sempat Minta Maaf, Menyesal
Inilah pernyataan mantan Kadiv Propram Polri, Ferdy Sambo sebelum kasus pembunuhan Brigadir Nofriansyah Yoshua Hutabarat atau Brigadir J terbongkar.
Penulis: Suci Bangun Dwi Setyaningsih
Editor: Facundo Chrysnha Pradipha
Dalam kesempatan tersebut, Ferdy Sambo meminta maaf kepada institusi Polri.
"Selanjutnya saya juga intinya menyampaikan permohonan maaf kepada institusi terkait peristiwa yang terjadi di rumah dinas saya di Duren Tiga. Saya selaku ciptaan Tuhan menyampaikan permohonan maaf kepada institusi Polri," kata Sambo, dilansir Tribunnews.com.
- Sampaikan Bela Sungkawa
Pada saat pemeriksaan Kamis (4/8/2022) lalu, Ferdy Sambo juga menyampaikan belasungkawa kepada pihak keluarga Brigadir J atas insiden yang terjadi di rumah dinasnya.
"Saya menyampaikan belasungkawa atas meninggalnya Brigadir Josua. Semoga keluarga diberikan kekuatan."
"Namun semua itu terlepas dari apa yang telah dilakukan Josua kepada istri dan keluarga saya," ucapnya di Bareskrim Polri pada Agustus lalu.
- Minta Masyarakat Tak Berasumsi
Sebelum skenario pembunuhan Brigadir J terbongkar, Ferdy Sambo meminta masyarakat bersabar dan tidak memberikan berasumsi liar terkait kematian Brigadir J.
"Selanjutnya saya harapkan kepada seluruh pihak dan masyarakat untuk terus bersabar dan tidak memberikan asumsi persepsi simpang siurnya peristiwa di rumah saya. Saya mohon doa," ungkapnya.
- Akui Menyesal
Pada Agustus 2022 lalu, beredar surat yang ditulis Ferdy Sambo, tersangka kasus penembakan Brigadir J.
Surat tersebut, ditujukan untuk senior dan rekan Ferdy Sambo sesama anggota Polri.
Dalam surat itu, berisi ucapan permohonan maaf dari Ferdy Sambo, penyesalan, dan kesiapannya untuk bertanggung jawab atas perbuatannya.
Adapun surat yang beredar juga terdapat tandatangan atas nama Ferdy Sambo dan bermaterai