Sidang Gugatan Ijazah Palsu Ditunda Sampai Pekan Depan, Majelis Hakim Minta Pihak Jokowi Hadir
Sidang gugatan atas ijazah palsu Presiden Republik Indonesia (RI) ditunda hingga Senin (31/10/2022).
Editor: Wahyu Aji
Lantas, bagaimana dengan isu bahwa Jokowi mencuri ijazah miliknya?
Djoko Wahyudi tertawa mendengar pertanyaan itu. Ia menganggap isu itu sebagai guyon dari orang kurang kerjaan. Ia kasihan dengan pihak-pihak yang pertama kali melontarkan isu tersebut.
Tawa perlahan mereda, Djoko kemudian bangkit dari duduknya dan bergegas masuk ke dalam kamar.
"Sek, tak ambil ijazah ku dulu," ujar Djoko.
Setelah duduk kembali, ia menunjukkan ijazah SMA-nya dan langsung menunjuk nomor seri ijazahnya.
"Nih lihat, nomor seri ijazah saya itu 008106, bukan 008112 seperti yang disebutkan oleh (diduga) Bambang Tri dalam video itu. Saya rasa, itu saja sudah cukup membuktikan," ujar Djoko.
Setelah berhasil mengonfirmasi Djoko Wahyudi, Tim Kompas.com kemudian bertandang ke SMAN 6 Surakarta, Senin (17/10/2022). Kami menemui Kepala Sekolah bernama Munarso.
Munarso menunjukkan salinan ijazah Jokowi semasa SMA. Berdasarkan salinan tersebut, nomor seri ijazahnya tertera 008112.
Jokowi dinyatakan lulus dari SMPP 40 (SMAN 6 Surakarta) pada 10 Maret 1980. Adapun, ijazah tersebut ditandatangani 30 April 1980 oleh kepala sekolah pada saat itu, yakni Drs. Soekidjo.
"Jadi, nomor seri ijazah 008112 itu memang punya Pak Jokowi, bukan punya orang lain," ujar Munarso.
Pihak sekolah juga menyimpan buku induk yang berisi daftar siswa sejak sekolah berdiri hingga saat ini. Nama Joko Widodo sendiri terdaftar di dalam buku induk tersebut.
Pada halaman milik Joko Widodo, tertera sejumlah informasi, mulai dari identitas, tempat dan tanggal lahir, nama ibu dan ayah. tahun masuk, hingga tahun lulus.
"Saya berbicara berdasarkan data yang ada dan dokumen yang kami miliki di sini. Jadi semua dokumen tentang Pak Jokowi, benar, sah," lanjut dia.
Isu ijazah palsu Jokowi sendiri sebenarnya telah lama beredar di masyarakat. Bambang Tri adalah salah satu sosok yang terus menerus menggembar-gemborkan isu tersebut.