Kasus Gangguan Ginjal Akut di Jakarta Terus Bertambah, Total 82 Anak Terpapar, 40 Meninggal Dunia
Kasus penyakit ginjal akut pada anak di DKI Jakarta terus bertambah, Dinas Kesehatan (Dinkes) mencatat, jumlah kasusnya sudah mencapai 82
Editor: Muhammad Zulfikar
Kepala Dinkes DKI Widyastuti menyebut, sebanyak 40 anak meninggal akibat penyakit tersebut.
"Data sementara yang sudah kami olah dari Januari sampai 19 Oktober yang meninggal sejak Januari ada 40 anak," ucapnya di Labkesda DKI, Senen, Jakarta Pusat, Kamis (20/10/2022).
Dinkes DKI juga mencatat, saat ini 16 anak masih dirawat dan 15 lainnya sudah dinyatakan sembuh.
Belasan anak yang masih dirawat itu kini masih menjalani perawatan di rumah sakit pemerintah, baik itu milik Pemprov DKI maupun BUMN.
Baca juga: Gagal Ginjal Akut, Menko PMK Instruksikan Posyandu Data Obat yang Dikonsumsi Anak
Dari total 82 kasus penyakit ginjal akut yang ditemukan di ibu kota, sebanyak 60 kasus atau 85 persen terjadi pada balita dan 11 kasus lainnya atau 15 persen pada anak usia 5-18 tahun.
"Sebanyak 35 anak berdomisili di DKI Jakarta. Kemudian 9 dari Banten, Jawa Barat ada 16 kasus, dan 7 kasus di Bodetabek (Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi)," ujarnya.
Anak buah Heru Budi Hartono ini menerangkan, penyakit ginjal akut pada anak ini pertama kali dilaporkan pada Maret 2022 lalu.
Kemudian, jumlah kasus terus bertambah setiap bulannya hingga mencapai puncaknya pada Oktober ini dengan jumlah temuan mencapai 31 kasus.
"Kenapa lok meningkat? Karena memang informasinya sudah lengkap. IDAI (Ikatan Dokter Anak Indonesia) sudah mengeluarkan edaran, Kemenkes juga keluarkan edaran," tuturnya.
"Kemudian kami sosialisasi sehingga rumah sakit yang sempat merawat dan sedang merawat langsung melaporkan kepada kami," sambungnya.
Baca juga: Balita Asal Depok Meninggal Dunia Akibat Gangguan Ginjal Akut: Begini Penuturan Ibunda
Masyarakat Diminta Waspada
Dinas Kesehatan DKI Jakarta meminta masyarakat waspada terhadap penyakit gagal ginjal akut misterius terhadap anak.
Hal ini diungkapkan Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes DKI Jakarta Dwi Oktavia yang meminta masyarakat tetap waspada, namun juga tidak panik.
"Kepada masyarakat, kita ingatkan agar mereka waspada, tapi jangan sampai menjadi panik," ucapnya dalam konferensi virtual, Jumat (21/10/2022).