Aneh, Nama Fahmi Alamsyah Eks Penasihat Kapolri Hilang dalam Dakwaan Ferdy Sambos Cs
Nama Fahmi Alamsyah Eks Penasihat Kapolri tidak ada dalam dakwaan Ferdy Sambo Cs, padahal dia disebut ikut bantu susun skenario tewasnya Brigadir J.
Penulis: Theresia Felisiani
Soal tidak adanya nama Fahmi Alamsyah dalam surat dakwaan terhadap Ferdy Sambo cs, Ketut menyebut hal itu lebih tepat ditanyakan kepada penyidik yang melimpahkan berkas perkara.
"Yang kita terima seperti itu, silakan selebihnya ditanyakan ke penyidik," ungkapnya.
Pakar Hukum Menduga Ada Tindakan Manipulatif di Balik Hilangnya Nama Fahmi Alamsyah di Dakwaan
Eks Penasihat Ahli Kapolri, Fahmi Alamsyah menjadi sorotan karena namanya tidak ada dalam dakwaan perkara pembunuhan Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J.
Menanggapi hal itu, Pakar hukum pidana dari Universitas Trisakti, Abdul Fickar Hadjar menduga ada tindakan manipulatif di balik hilangnya nama Fahmi Alamsyah.
Apalagi, ada kabar nama Fahmi masuk ke dalam Berita Acara Pemeriksaan (BAP).
"Jika benar ada dalam BAP tetapi hilang dalam dakwaan, ini sebuah tindakan yang manipulatif, menghilangkan dan memotong penggalan realitas yang terjadi," kata Fickar saat dikonfirmasi, Sabtu (22/10/202).
Lebih lanjut, ia menuturkan bahwa hilangnya nama seseorang dalam dakwaan berbahaya bagi keberlangsungan negara yang menjunjung tinggi hukum.
"Dan jika kemudian dipublikasi atau terpublikasi juga mengarah pada pembohongan publik. Ini berbahaya bagi perjalanan sebuah bangsa dalam bernegara hukum," pungkasnya.
Mundur dari Penasihat Ahli Kapolri
Para penasihat ahli Kapolri yang lain baru mengetahui Fahmi terlibat dalam kasus ini dari pemberitaan awak media.
Penasihat ahli yang lain sempat mengira kabar tersebut adalah hoaks, namun saat disarankan agar memberi hak jawab atas pemberitaan yang beredar, saran tersebut tidak diindahkan.
Kecurigaan terkait peran Fahmi pun mulai muncul hingga akhirnya diakui oleh Fahmi Alamsyah.
"Beliau tidak merespons sampai informasinya kemudian makin banyak tentang hal itu. Nah barulah setelah berkali kali ditanyakan beliau memberikan penjelasan bahwa benar beliau mengetahui informasi itu sejak Jumat malam, beliau kemudian diminta untuk menyusun draf pers rilis dan seterusnya," ungkap Chairul.