Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ilham Rian Pratama

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Dewan Pengawas Komisi Pemberantasan Korupsi (Dewas KPK) menyatakan pihaknya tidak perlu memberikan izin kepada Ketua KPK Firli Bahuri yang hendak melihat kondisi kesehatan Gubernur Papua Lukas Enembe.

Anggota Dewas KPK Albertina Ho mengatakan pihaknya tidak melarang Firli Bahuri terbang ke Papua untuk menjenguk tersangka kasus dugaan suap dan gratifikasi terkait pekerjaan atau proyek yang bersumber dari APBD Provinsi Papua itu.

"Kalau dalam rangka pelaksanaan tugas tidak dilarang," kata Albertina dalam pesan tertulis, Senin (24/10/2022).

Diketahui, di KPK terdapat aturan para pegawai hingga pimpinan menemui pihak beperkara, dalam hal ini saksi maupun tersangka.

Baca juga: Pelayanan Publik Terganggu, Tokoh Masyarakat Minta Ada Pejabat Gubernur Gantikan Lukas Enembe

Hal itu diatur dalam Peraturan Dewas KPK Nomor 01 Tahun 2020 tentang Kode Etik Pedoman Perilaku KPK.

Namun, dijelaskan Albertina, Firli Bahuri menemui Lukas Enembe terkait pelaksanaan tugas.

"Kalau tidak dilarang kan tidak perlu izin, yang penting dalam rangka pelaksanaan tugas," katanya.

Diberitakan sebelumnya, Ketua KPK Firli Bahuri disebut akan menemui Gubernur Papua Lukas Enembe di kediamannya di Jayapura, Papua.

Hal itu disampaikan tim kuasa hukum Lukas, Roy Rening, di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta Selatan, Senin (17/10/2022).

Roy menjelaskan, tujuan Firli ke Papua ialah untuk mengecek langsung kondisi kesehatan Lukas.

Hanya saja, Roy tidak mengungkap lebih jauh kapan Firli Bahuri akan menemui Lukas Enembe.

"Jadi pemeriksaan kesehatan ini, oleh tim independen ini akan dilakukan di Jayapura. dan pimpinan KPK sendiri menurut Pak Asep (Asep Guntur Rahayu, Direktur Penyidikan KPK) tadi, Ketua KPK akan hadir langsung, bersama tim dokter independen yang akan berangkat ke Jayapura," ucap Roy.

"Dikonfirmasi bahwa akan hadir juga ke Jayapura adalah Ketua KPK, tadi disampaikan seperti itu," imbuhnya.