Senjata Perempuan Penodong Paspampres Diuji Balistik, Pengamat: Kemungkinan Dapat Pistol dari ISIS
Polda Metro Jaya juga melibatkan Laboratorium Forensik untuk melakukan uji balistik apakah senjata FN yang dibawa perempuan itu rakitan atau pabrikan.
Penulis: Reynas Abdila
Editor: Theresia Felisiani
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kapolda Metro Jaya Irjen Fadil Imran menyampaikan apresiasi tinggi terhadap kinerja Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres) dan anggota Polisi Lalu Lintas.
Hal ini menyusul aksi perempuan bercadar yang mencoba menerobos ring 1 Istana Kepresidenan di Jakarta, Selasa (25/10) pagi kemarin.
"Kami akan mendalami secara obyektif dan profesional peristiwa ini, yang bersangkutan sedang ditangani sesuai SOP serta dilakukan pendalaman maksimal," kata Irjen Fadil Imran di Polda Metro Jaya.
Fadil Imran menegaskan siapapun yang mencoba melawan aturan di wilayah hukum Polda Metro Jaya akan ditindak sesuai hukum yang berlaku.
"Jakarta sampai dengan hari ini tetap kondusif dan aman, masyarakat tidak perlu khawatir, polisi akan tetap ada menjaga keamanan juga ketertiban," tutur Fadil Imran.
Poinnya, lanjut dia, tindakan yang melawan aturan tersebut berhasil dicegah tanpa adanya korban.
Irjen Fadil memastikan perempuan yang diketahui membawa senjata api Five-seveN (FN) itu tidak banyak melakukan perlawanan.
"Yang bersangkutan memang sempat berontak tetapi paspampres dan anggota polisi berhasil melumpuhkan yang bersangkutan," urainya.
Terkait identitas perempuan bercadar tersebut, Fadil mengatakan masih diuji melalui teknologi face recognition, sidik jari elektronik, dan wawancara langsung.
Polda Metro Jaya juga melibatkan Laboratorium Forensik untuk melakukan uji balistik apakah senjata FN tersebut rakitan atau pabrikan.
"Soal dari mana dia mendapatkan sekarang tim sedang menginterview, pendekatan-pendekatan yang lebih bersifat psikologis agar dia mau terbuka," ungkap Irjen Fadil.
Irjen Fadil menambahkan isi di dalam tas yang dibawa perempuan bercadar selain senjata api tadi bukan barang-barang berbahaya.
Dari hasil penggeledahan, menurutnya, yang bersangkutan hanya membawa alat-alat kewanitaan seperti tisu hingga lotion.
"Jadi tidak ada buku atau catatan dari dalam tas miliknya," seru Fadil.