Prabowo-Cak Imin Dapat Elektabilitas Tertinggi Jika Pilpres Dilakukan Sekarang
Media Survei Nasional (Median) melakukan skenario pemilihan presiden (pilpres) jika dilakukan pada bulan November 2022 saat ini.
Penulis: Mario Christian Sumampow
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Media Survei Nasional (Median) melakukan skenario pemilihan presiden (pilpres) jika dilakukan pada bulan November 2022 saat ini.
Median coba memetakan tiga poros calon presiden (capres) calon wakil presiden (cawapres).
Adapun tiga poros ini terdiri dari pasangan Ketua Umum (Ketua Umum) Gerindra Prabowo Subianto dengan Ketum PKB Muhaimin Iskandar atau Cak Imin, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dengan Gubernur Jawa Timur Ridwan Kamil (RK), serta Anies Baswedan dengan Ketum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).
Direktur Eksekutif Median Rico Marbun mengatakan ada persaingan ketat secara angka di antara ketiga poros ini.
Dari hasilnya tercatat Prabowo-Cak Imin menempati posisi pertama dengan capaian 29,6 persen.
Disusul Ganjar-RK 26,4 persen, dan di posisi terakhir Anies-AHY 25,6 persen.
“Ada persaingan ketat secara angka. Meski Prabowo nomor satu tapi angka selisih tidak terlalu jauh,” ujar Rico dalam rilis survei median di kawasan Jakarta Pusat, Selasa (29/11/2022).
“Selisih angka sangat berdekatan. Itu tidak terlalu jauh, nol koma sampai dua persen. Belum ada kandidat yang aman kalau kita lihat dari sisi elektabilitas,” tambahnya.
Data survei diambil dari tanggal 9 sampai 17 November 2022 dengan populasi survei seluruh warga yang memiliki hak pilih.
Responden berjumlah 1.200 dengan margin of error sebesar lebih kurang 2,83 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.
Baca juga: Pengamat Nilai Pernyataan Jokowi sebagai Kode Dukung Prabowo-Ganjar di Pilpres 2024, Jadi Duet Maut
Data survei diambil dari tanggal 9 sampai 17 November 2022 dengan populasi survei seluruh warga yang memiliki hak pilih.
Responden berjumlah 1.200 dengan margin of error sebesar lebih kurang 2,83 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.
Sampel dipilih secara acak dengan teknik Multistage Random Sampling dan proporsional atas populasi provinsi dan gender. Quality control dilakukan terhadap 20 persen sampel yang ada.