Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Ungkap Fakta Sebenarnya, Bharada E Mengaku Dihantui Mimpi Buruk 3 Pekan Usai Eksekusi Brigadir J

Richard Eliezer atau Bharada E, terdakwa pembunuhan Brigadir J meluapkan apa yang dirasakannya setelah mengeksekusi mati Nofriansyah Yosua Hutabarat.

Editor: Wahyu Aji
zoom-in Ungkap Fakta Sebenarnya, Bharada E Mengaku Dihantui Mimpi Buruk 3 Pekan Usai Eksekusi Brigadir J
WARTA KOTA/YULIANTO
Terdakwa Bharada Richard Eliezer atau Bharada E menghadiri sidang lanjutan kasus pembunuhan berencana Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Jakarta, Senin (7/11/2022). Agenda persidangan kali ini adalah pemeriksaan sejumlah saksi dari jaksa penuntut umum (JPU). WARTA KOTA/YULIANTO 

Hal itu ia ungkapkan ketika ditanya Jaksa Penuntut Umum (JPU) seputar komunikasinya dengan Ferdy Sambo usai peristiwa pembunuhan tersebut.

"Itu bukan di Provos, tapi di kediaman. Jadi saat itu ada saya dan bang RR (Ricky Rizal) juga. Sempat beliau (Ferdy Sambo) berulang ulang kali ke kami bilang sempat ketawa, sempat bilang salah pakai senjata," ungkap  Bharada E  yang dihadirkan sebagai saksi dalam sidang lanjutan kasus pembunuhan berencana Brigadir Pol Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Rabu (30/11/2022).

Baca juga: Minta Bharada E Eksekusi Brigadir J, Ferdy Sambo: Tenang Aja Kamu Aman karena Bela Ibu

Mendengar pernyataan Bharada E tersebut, JPU sempat mengkonfirmasi kembali apakah Bhrada E tidak salah melontarkan hal tersebut.

"Iya sambil ketawa dia," tegas Richard Eliezer.

"Salah tembak kah?" tanya JPU.

"Salah pakai senjata," ucap Bharada E.

Ferdy Sambo Cekik Leher Brigadir J

Berita Rekomendasi

Bharada E menyebut Ferdy Sambo sempat mencekik leher Brigadir J.

Bharada E juga mengaku diminta Ferdy Sambo agar menodongkan pistolnya ke arah Brigadir J.

"Itu pas masuk (Brigadir J), Pak FS langsung lihat ke belakang 'sini kamu' langsung pegang leher 'berlutut kamu ke depan saya, berlutut kamu, berlutut' disuruh berlutut, Yang Mulia," ujar Bharada E di persidangan. 

Sembari mengangkat tangan, Brigadir J sempat bertanya alasan diperlakukan seperti itu kepada Ferdy Sambo.

"Pada saat ditodong itu korban cuma bilang begini Yang Mulia, 'Ih pak, kenapa Pak? Ada apa Pak?' tangannya di depan."

"Lalu beliau (Ferdy Sambo) bilang 'kau berlutut, berlutut'."

"Jadi posisinya tuh enggak jongkok Yang Mulia, cuma agak menurun saja Yang Mulia dan tangannya ke depan," papar Bharada E.

Halaman
1234
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
Berita Populer
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas