Antisipasi Kecurangan dalam SNPMB 2023, Kemendikbud Siapkan SOP Ketat
Kemendikbud menyiapkan langkah antisipasi untuk mencegah kecurangan dalam Seleksi Nasional Penerimaan Mahasiswa Baru (SNPMB) Perguruan Tinggi Negeri.
Penulis: Larasati Dyah Utami
Editor: Adi Suhendi
Laporan Wartawan Tribunnews, Larasati Dyah Utami
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia (Kemendikbud Ristek) telah menyiapkan langkah antisipasi untuk mencegah kecurangan dalam Seleksi Nasional Penerimaan Mahasiswa Baru (SNPMB) Perguruan Tinggi Negeri 2023.
Ketua Umum Tim Penanggung Jawab SNPMB 2023, Mochammad Ashari mengatakan pihaknya selalu menindaklanjuti kecurangan-kecurangan yang dilaporkan ke Kemendikbud.
Termasuk menyerahkan kasus-kasus kecurangan ke aparat penegak hukum.
"Kita serahkan ke aparat penegak hukum," kata Ashari dalam Konferensi Pers terkait SNPMB 2023 di kantor Kemendikbud, Jakarta, Kamis (1/11/2022).
Beberapa kecurangan yang terdeteksi adalah adanya calon mahasiswa yang meminta bantuan kepada orang lain saat SNPMB berlangsung.
Baca juga: Kemendikbud Paparkan Perbedaan Seleksi Nasional Penerimaan Mahasiswa Baru PTN 2023
Bantuan itu bisa orang yang sama-sama ada di dalam ruangan itu, atau bisa bantuan orang lain dari luar.
"Kalau dari luar pasti perlu alat teknologi," ujarnya.
Kecurangan lainnya yang terdeteksi adalah dengan mengganti peserta SNPMB, dengan berbagai cara.
Salah satunya dengan mengganti foto peserta.
Baca juga: Soal RUU Sisdiknas, Kemendikbud: Guru yang Penuhi Syarat Masih Dapat Tunjangan Profesi
Ashari menyayangkan tindakan-tindakan kecurangan tersebut.
Sebab, hal itu tidak sepatutnya dilakukan generasi muda Indonesia.
Namun demikian, tim akan melakukan beberapa antisipasi diantaranya dengan membuat soal yang berbeda, hingga memperketat standar operasional (SOP) saat pelaksanaan SNPMB.
"Anak-anak pada saat masuk ruang ujian tidak boleh membawa apapun, apalagi laptop. Handphone saja ada yang akali bawa 2, satu dikasihkan petugas jaga, satu disimpan. Ini akan ada pemeriksaan yang lebih ketat," ujarnya.