Pencarian Korban Longsor Gempa Cianjur Terkendala Tanah Mulai Mengeras, Tim SAR Terjunkan Ekskavator
Tim SAR telah meminta kepada Kementerian PUPR untuk mengerahkan alat berat ekskavator dalam rangka mencari korban longsor gempa Cianjur.
Penulis: Rizki Sandi Saputra
Editor: Adi Suhendi
Hal ini dirasakan langsung oleh seorang relawan BNPB, Rian, yang turut melakukan pencarian jenazah korban gempa di sekitaran Kafe Arseven, Kecamatan Cugenang, Kabupaten Cianjur.
"Untuk proses pencarian semakin sulit, karena tanah juga mengeras, jadi proses penggalian juga susah," kata Rian kepada Tribunnews di sekitar lokasi evakuasi, Kamis (1/12/2022).
Sejauh ini proses pencarian oleh Tim Search and Rescue (SAR) gabungan ini masih dilakukan manual. Pun penggunaan anjing pelacak dalam pencarian baru diterjunkan Rabu (31/11/2022) kemarin.
Proses pencarian menggunakan anjing pelacak, lanjut Rian, juga tampak terkendala mengingat timbunan tanah longsor yang dalam.
"Pencarian mulai terbatas. Pencarian dengan anjing juga susah, penciuman mereka juga terbatas karena timbunan tanahnya dalam," lanjut Rian.
Sementara itu, Komandan Tim Alfa Basarnas Priyo Prayuda Utama mengatakan pihaknya masih memetakan beberapa titik duga di sekitar kawasan Cafe Arseven yang menjadi wilayah pencarian Tim SAR.
Teridentifikasi sejauh ini masih ada delapan korban yang terimbun di kawasan tersebut.
Di hari kesepuluh pencarian, tim gabungan masih menurunkan personel secara penuh tanpa adanya pengurangan anggota.
"Saat ini kita baru memetakan daerah bagian Arseven yang jatuh, nanti kita dapat pemetaan yang jelas, maka kita akan mempunyai titik duga," kata Priyo.
"Kita masih 200 sampai 300 personel di sini. Gabungan tin Basarnas, TNI, Polri, dan Potensi SAR gabungan," tukasnya.
Diketahui, gempa yang terjadi pada Senin 21 November 2022 lalu ini telah menyebabkan dampak yang cukup besar bagi masyarakat Cianjur.
Ratusan bangunan dilaporkan rusak ringan hingga berat yang menyebabkan banyaknya warga mengungsi dari berbagai kecamatan di Kabupaten Cianjur.
Tak hanya menimbulkan dampak materil, gempa bumi ini juga turut menelan korban luka hingga korban jiwa.
Di mana berdasarkan data terbaru dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) di Data Posko Utama, dilaporkan bahwa terdapat korban luka sebanyak 656 orang, korban meninggal dunia 328 orang dan 12 orang lainnya masih dalam pencarian.
Sementara, untuk warga yang mengungsi ada sekitar 109.386 warga yang tersebar di beberapa posko.