Tidak Mau Reuni 212 Dijadikan Ajang Politik, Panitia Acara Pilih Tak Undang Anies Baswedan
Anies Baswedan tak diudang dalam reuni 212 tahun 2022 karena tak mau acara reuni 212 dijadikan ajang berpolitik para politisi.
Penulis: Rifqah
Editor: Garudea Prabawati
Pada tahun 2020, Anies Baswedan tak mengizinkan acara reuni 212 digelar karena masih masa pandemi.
Akhirnya reuni 212 diadakan secara daring, tetapi Anies Baswedan tidak menghadiri acara tersebut.
Hingga akhirnya pada tahun 2021, seiring dengan menurunnya angka Covid-19, aksi unjuk rasa sudah mulai diperbolehkan dengan syarat tetap mematuhi prokes.
Namun, meskipun demikian, Anies tetap tidak memberi izin Reuni 212 digelar di Jakarta.
Massa yang datang pada saat itu diblokade oleh polisi dan diminta untuk putar balik.
Baca juga: Reuni 212 Digelar di Masjid At-Tin Jaktim, Polisi Siapkan Kantong Parkir hingga Rekayasa Lalin
Sebagai informasi, estimasi massa yang hadir dalam acara reuni 212 diperkirakan sebanyak 10 ribu orang.
"Estimasi jemaah yang disampaikan dalam pemberitahuan itu 10 ribu."
"Tetapi ini kegiatannya adalah Istigasah Kubro dan Indonesia Bersalawat. Jadi kegiatan keagamaan yang mereka sampaikan," ungkap Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Endra Zulpan, Kamis (1/12/2022).
Guna mengamankan jalannya kegiatan reuni 212 yang digelar pada pukul 02.00 WIB - 10.00 WIB tersebut, Zulpan mengerahkan sebanyak 310 personel yang akan berjaga di Masjid At-Tin.
Alasan Zulpan hanya mengerahkan sebanyak 310 personel karena acara reuni 212 tersebut merupakan acara keagamaan bukan ujuk rasa.
"Itu kan kegiatan di dalam Masjid, kegiatan keagamaan bukan kegiatan ujuk rasa di satu lokasi," ucapnya.
"Sehingga anggota kita tidak masuk ke dalam Masjid untuk mengatur kelancaran lalin (lalu lintas)."
"Yang ingin bergabung di acara itu akan kita bantu kelancaran lalin nya. Jadi memang bukan seperti unjuk rasa," jelasnya.
(Tribunnews.com/Rifqah/Fahmi Ramadhan) (Kompas.com/Tria Sutrisna)