Kuat Ma'ruf Heran Hasil Tes Poligraf Terindikasi Bohong, Terkait Tak Lihat Ferdy Sambo Menembak
Hasil tes Poligraf, Kuat Ma'ruf dinyatakan berbohong tak lihat Ferdy Sambo menembak Brigadir J pada 8 Juli 2022 lalu.
Penulis: Rifqah
Editor: Garudea Prabawati
"Saya sempat, tadinya saya mau lari cuma dengkul saya kayak mau copot waktu itu, gemeteran," ucap Kuat.
"Kenapa gemeteran?" tanya JPU.
"Ya pikir saya pada waktu itu siapa lagi yang mau ditembak, kan saya nggak tahu," jawab Kuat.
Sesaat setelah Brigadir J terjatuh karena ditembak, Kuat mengaku tidak memiliki keberanian untuk menolongnya.
"Nggak ada upaya menolong begitu, saya saja lihat orang jatuh nolong kan gitu, itu kan manusiawi?" lanjut JPU.
"Mana berani pak, itu saja saya gemeteran," kata Kuat.
Kuat Ma'ruf Bingung karena Didakwa Lakukan Pembunuhan Pada Brigadir J
Kuat Ma'ruf mengaku kebingungan karena didakwa melakukan pembunuhan berencana terhadap Brigadir J.
Lantaran ia mengaku tak membunuh siapa pun atau berencana membunuh Brigadir J.
Pernyataan trsebut terungkap berawal dari Kuasa Hukum Putri Candrawathi yang menanyakan mengenai apakah Kuat Ma'ruf pernah diperintah oleh Ferdy Sambo atau Putri Candrawathi untuk membunuh Brigadir J.
"Saya ingin tanya terkait dengan rumah Saguling, apakah Saudara pernah mendengar atau mendapat arahan dari Pak Ferdy Sambo ataupun Bu Putri rencana untuk menghabisi Yosua?" tanya Febri dalam sidang.
"Tidak pernah," jawab Kuat.
"Pasti, ya?" tanya Febri lagi.
"Pasti," ungkap Kuat, dikutip dari Kompas.com, Selasa (13/12/2022).
Selain itu, Febri juga menanyakan apakah ketika berada di rumah Magelang, Kuat pernah diperintah Ferdy Sambo atau Putri Candrawathi untuk menghabisi Brigadir J.
Namun, lagi-lagi Kuat menjawab tidak pernah.
Baca juga: Wakapolri Berharap Kepercayaan Publik Terhadap Polri Kembali Naik Setelah Sidang Ferdy Sambo Selesai
Kemudian setelah itu, Febri lantas menanyakan kepada Kuat mengenai alasan mengapa ia menjadi tersangka jika tidak tahu apa-apa terkait rencana pembunuhan tersebut.
Kuat pada saat itu juga merasa heran, mengapa dirinya ikut didakwa melakukan pembunuhan terhadap Brigadir J.
"Jadi kenapa Saudara bisa jadi tersangka padahal tidak tahu apa-apa?" tanya Febri.
"Ya saya tidak tahu. Ini kan saya didakwa pembunuhan berencana, lah saya bunuh siapa, berencana sama siapa? Saya juga tidak tahu," jawab Kuat.
(Tribunnews.com/Rifqah/Abdi Ryanda Shakti) (Tribunjakarta.com/Annas Furqon Hakim) (Kompas.com)