Jenderal Polisi Ungkap Keanehan dalam Kasus Pembunuhan Berantai di Bekasi dan Cianjur
Korban yang telah dibunuh Wowon Cs kini sudah mencapai sembilan orang, termasuk seorang anak balita berusia dua tahun bernama Bayu.
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kasus pembunuhan berantai yang terjadi dari Bekasi hingga Cianjur Jawa Barat menyedot perhatian publik.
Kasus ini menyebabkan sembilan orang meninggal dunia, termasuk satu anak di bawah usia lima tahun atau balita.
Terkait hal itu, Mantan Kapolda Jawa Barat Irjen (Purn) Anton Charliyan mengungkapkan keanehan dalam kasus pembunuhan berantai yang dimotori Wowon Cs ini.
Korban yang telah dibunuh Wowon Cs kini sudah mencapai sembilan orang, termasuk seorang anak balita berusia dua tahun bernama Bayu.
Kerangkanya ditemukan di pekarangan rumah Wowon di Kampung Babakan Mande, Desa Gunungsari, Kecamatan Ciranjang.
Baca juga: Sosok 3 Tersangka Pembunuhan Berantai di Bekasi dan Cianjur: Wowon, Duloh, dan Dede
Selain itu, seorang korban selamat bernama Neng Ayu juga masih berusia lima tahun.
Neng Ayu selamat meskipun telah diracun oleh Wowon Cs.
Anton mengatakan adanya korban anak kecil dalam pembunuhan berantai Wowon Cs ini memunculkan keanehan.
Apalagi jika dihubungan dengan profesi Duloh yang disebut sebagai dukun dan memiliki kemampuan supranatural.
“Ada hal yang cukup mengejutkan adanya korban anak 5 tahun dan 2 tahun. Ini agak aneh juga. Kemudian dihubungkan profesi yang bersangkutan sebagai dukun,” kata Anton, Sabtu (21/1/2023) dikutip dari Kompas,TV.
Menurutnya, hal-hal yang disebut supranatural pun perlu digali oleh pihak kepolisian untuk menemukan titik terang dalam kasus pembunuhan berantai tersebut.
Saat ini, polisi masih melakukan penyelidikan untuk mengetahui apakah ada tersangka atau korban lainnya.
Terkait hal itu, Anton mengusulkan agar polisi dapat mengusutnya dengan mencari informasi orang-orang yang pernah berhubungan dengan tersangka.
Selain itu, polisi juga dapat mencari guru spiritual para pelaku supaya mereka dapat berterus terang.