BMKG: Ada Fenomena MJO, Waspada Hujan Lebat dan Awan Cumolonimbus Seminggu ke Depan
Hujan mengguyur hampir semua wilayah Jabodetabek pada Sabtu(28/1/2023) sejak pagi hari hingga saat ini, BMKG lakukan pemantauan fenomena MJO.
Editor: Theresia Felisiani
Kemudian cakupan spasial lebih dari *75% (FRQ/Frequent) bakal terjadi pada 28 Januari 2023 - 3 Februari 2023 diprediksi terjadi di Teluk Benggala, Samudera Hindia Selatan Jawa, Laut Flores dan Samudera Hindia Selatan NTB - NTT.
Untuk potensi gelombang tinggi di wilayah perairan Indonesia pada tanggal 28 Januari - 1 Februari 2023 yaitu sebagai berikut:
1. Kategori Tinggi Gelombang 2.5 – 4.0 meter Perairan utara Sabang, Perairan barat Aceh, Perairan barat P. Simeulue hingga Kep. Mentawai, Perairan Bengkulu, Perairan barat Lampung, Selat Sunda bagian barat dan selatan, Perairan selatan Banten, Samudra Hindia barat Kep. Nias hingga Lampung, Perairan selatan Kep. Anambas hingga Kep. Natuna, Laut Natuna, Perairan utara Kep. Talaud, Perairan utara Halmahera, Laut Halmahera, Perairan utara Papua Barat hingga Papua, Samudra Pasifik utara Papua Barat hingga Papua.
2. Kategori tinggi gelombang 4.0 – 6.0 meter: Perairan utara Kep. Anambas hingga Kep. Natuna, Samudra Hindia barat Aceh
3. Kategori tinggi gelombang > 6.0 meter: Laut Natuna Utara
Atas adanya kondisi cuaca tersebut BMKG meminta pihak-pihak terkait diharapkan melakukan persiapan antara lain:
1. Memastikan kapasitas infrastruktur dan sistem tata kelola sumber daya air siap untuk mengantisipasi peningkatan curah hujan.
2. Melakukan penataan lingkungan dengan tidak membuang sampah sembarangan dan tidak melakukan pemotongan lereng atau penebangan pohon yang tidak terkontrol serta melakukan program penghijauan secara lebih masif.
3. Melakukan pemangkasan dahan dan ranting pohon yang rapuh serta menguatkan tegakan/tiang agar tidak roboh tertiup angin kencang.
4. Menggencarkan sosialisasi, edukasi, dan literasi secara lebih masif untuk meningkatkan pemahaman dan kepedulian Pemerintah Daerah, masyarakat serta pihak terkait dalam pencegahan/pengurangan risiko bencana hidrometeorologi (banjir, longsor, banjir bandang, angin kencang, puting beliung dan gelombang tinggi).
5. Lebih mengintensifkan koordinasi, sinergi, dan komunikasi antar pihak terkait untuk kesiapsiagaan antisipasi bencana hidrometeorologi.
6. Terus memonitor informasi perkembangan cuaca dan peringatan dini cuaca ekstrem dari BMKG, secara lebih rinci dan detail untuk tiap kecamatan di seluruh wilayah Indonesia, melalui :
a). Website BMKG https://www.bmkg.go.id, untuk prakiraan cuaca hingga level kecamatan;
b). Akun media sosial @infobmkg;
c). Aplikasi iOS dan android "Info BMKG";
d). Call center 196 BMKG;
e). atau dapat langsung menghubungi kantor BMKG terdekat. (Willy Widianto)