Walhi: Ekonomi Nusantara Jadi Solusi Ketimpangan Kesejahteraan dan Krisis Lingkungan di Indonesia
Walhi menawarkan apa yang disebut Ekonomi Nusantara sebagai jalan keluar untuk mengembalikan fungsi lingkungan seperti sedia kala.
Penulis: Eko Sutriyanto
Editor: Adi Suhendi
Pemulihan lingkungan ini, kata dia, disertai dengan ekonomi. Peningkatan pendapatan di masyarakat.
“Kami menawarkan konsepsi ini sebetulnya bukan menawarkan konsep yang kosong atau hipotesa. Yang kami tawarkan adalah sesuatu yang nyata, yang jalan di masyarakat tetapi belum mendapatkan sentuhan kebijakan. Sentuhan fasilitas dari negara,” ujar dia.
Pokja Politik Walhi M Islah menuturkan, tahun depan sudah menghadapi Pemilu, oleh karena itu tahun ini merupakan tahun yang krusial namun terdapat satu isu yang selalu dibicarakan yaitu Perubahan Iklim.
"Perubahan iklim tak lagi sekadar isu tetapi suatu masalah yang sudah dihadapi," katanya.
Dikatakannya, saat ini dunia membutuhkan pemimpin yang peduli dengan keberlangsungan kehidupan.
"Apakah bumi akan menunjang kehidupan kita atau tidak, itu yang perlu diantisipasi,” kata dia.
Islah pun berharap para partai politik sudah mempersiapkan calon yang memiliki visi misi kepada lingkungan yang paham bahwa keberlanjutan lingkungan lebih penting daripada mengeruk keuntungan.
Sementara masyarakat harus memperkuat soliditas dan jangan sampai terpecah belah.
“Kuncinya tetap ada di rakyat Indonesia, pilih parpol yang berbobot. Jalankan Pemilu dengan baik, jujur, dan adil.”
Antropolog Suraya A. Afiff melihat dalam konteks Pemilu, bagaimana oligarki lokal masih memberikan pengaruh, politik dinasti.
“Lingkungan tidak jadi prioritas, itu menjadi kendala sementara Oligarki menunggu yang menguntungkan mereka sehingga rakyat tidak hanya sekadar memilih dalam Pemilu," katanya.